Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Keganasan G30S: Menembak Mati Pierre Tendean bersama Enam Perwira Tinggi Lainnya

28 September 2020   15:21 Diperbarui: 28 September 2020   15:23 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tendean Disiksa dan Jadi Korban Keganasan G30S

Saat di berada dikawasan Lubang Buaya, barulah diketahui bahwa mereka salah nenculik orang. Kejadian salah tangkap memicu kemarahan, yang membuat kelompok penculik menyiksa piiere tandean, hingga menembak mati dirinya, kemudian dikubur satu lubang dengan enam korban lainnya.

Kekejaman yang dilakukan oleh sekolompak penculik yang dimpimpin oleh Letkol. Untung Syamsuri, telah merenggut nyawa tujuh perwira tinggi meliter Indonesia. Bila kita lihat rekaman video dan beberapa foto terkait pengambilan jenazah para korban, sungguh perlakuan tersebut sangat tidak manusiawi.

Bayangkan saja didalam sebuah semur tua, ketujuh korban di masukkan, bahkan ada sebagaian pendapat yang menjelaskan diantara korban tersebut ada yang masih dalam keadaan hidup di masukan.

Pierre Tendean, pergi untuk selama-lamanya sebagai seorang kasatria yang setia kepada atasan, meskipun maut didepan matanya dia tak pernah gentar. Beliau pergia dalam usia yang sangat muda 26 tahun, tanpa sempat mewariskan ketampanan dan kecerdasanya, karena saat itu beliau belum menikah.

Namun meskipun beliau tidak memiliki anak biologis, penulis menyakini bahwa saat ini  begitu banyak perwira menjadi anak idiologisnya yang mewarisi loyalitas, keberanian dan semangat juangnya. Kepergiannya yang tidak wajar akan selalu diingat oleh keluarga besarnya, bahkan bangsa Indonesia.

Banda Aceh, 28 September 2020

Moehib Aifa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun