Mohon tunggu...
Moch Yunus Ali
Moch Yunus Ali Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Santri

Imam al-Gazali pernah berkata, "Jika kau bukan anak seorang raja atau ulama besar, maka menulislah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Iblis

26 Maret 2024   14:09 Diperbarui: 27 Maret 2024   00:12 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kak Rara..." ia tidak merespon panggilanku.

"Kaaak, buka pintunya kak." Aku gerak-gerakkan gagang pintu kamar Kak Rara dengan keras.

Ceklek

Ceklek

Ceklek

"PERGI!" Teriak Kak Rara dari dalam kamar

Aku terus gerak-gerakkan gagang pintu itu, sampai akhirnya rusak dan pintu kamar Kak Rara terbuka sendirinya. Saat aku masuk ke dalam, terlihat Kak Rara berat di sudut kamarnya dengan posisi berjongkok, terngengeh ketakutan. Ditemani dengan boneka yang ia peluk, ia menutup telinganya dengan kedua tangannya.

Dari raut wajahnya, Kak Rara tampak sok dan panik saat melihat wajahku, tak ubahnya kambing kecil yang tertinggal dari kawanannya saat melihat seekor serigala yang akan menerkamnya.

"Kak Rara jangan takut, aku masih polos kayak dulu kok." Kuusap kedua pipi Kak Rara yang dibasahi genangan air mata.

"Lisa, maafin kakak!" Kakak tiriku itu mengepal kedua tangannya di hadapanku, mengharap aku mengasihinya.

Sepintas aku merasa kasihan melihat Kak Rara yang bertekuk lutut di hadapanku. Tapi kalau mengingat apa yang pernah ia lakukan kepadaku, dengan membuatku menjadi bahan tertawaan para siswa seantero sekolah, maka jalan untuk menebus dosanya hanya satu. Dia harus mati di tanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun