Mohon tunggu...
Moch Yunus Ali
Moch Yunus Ali Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Santri

Imam al-Gazali pernah berkata, "Jika kau bukan anak seorang raja atau ulama besar, maka menulislah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Iblis

26 Maret 2024   14:09 Diperbarui: 27 Maret 2024   00:12 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa sepatah kata, aku tarik rambut Kak Rara, lalu menyeretnya keluar.

"Maaah, tolong aku mah!" Kak Rara menjerit dan memanggil-manggil mama.

Sampai di depan pintu kamar, aku jambakkan kepala Kak Rara ke pagar besi. Ia pun pingsan dengan kepala yang mengalirkan darah.

"RARAAA." Teriak mama, melihat Kak Rara yang mengenaskan.

"Mama pengen bertemu Kak Rara?" Tanyaku, menenteng rambut Kak Rara. "Tangkap ya maaah!" Badan Kak Rara kutendang dari depan kamarnya, membuat tubuhnya berguling-guling sampai lantai dasar.

"Dasar iblis." Mama mencaciku dengan melemparkan raut wajah yang murka.

Kak Rara yang kala itu sekarat layaknya hewan yang disembelih, berada di pangkuan mama. Begitulah karma, seorang pembunuh sudah sepantasnya dibunuh. Aku pun turun untuk menyelesaikan pembalasan dendam ini. Tidak akan aku biarkan satupun dari keluarga ini berjalan di atas muka bumi. Mereka semua akan kukirim ke neraka.

"Berikan itu padaku!" Pintaku, mengadahkan kedua tangan. Anak buahku memberikan kedua pistol yang ada di tangan kepadaku. Aku ingin mereka berdua hanya mati dengan tanganku.

"Tiga...Dua..." Aku hitung mundur, mengarahkan kedua pistol itu tepat ke kepala mama dan Kak Rara.

Mama hanya bisa menangis, meratapi ajal yang akan menjemputnya dan putri kesayangannya itu. Ia memeluk kepala Kak Rara yang berada di pangkuannya, dengan menutup kedua mata, seolah-olah bersiap untuk menjemput kematian.

"TUNGGUUU!" Terdengar suara yang tidak asing di telingaku dari luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun