Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjalankan Amanah dengan Jujur dan Benar

31 Mei 2017   23:54 Diperbarui: 1 Juni 2017   12:21 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah rupanya yang membuat Arik pusing memikirkannya, tapi ini adalah amanat yang harus disampaikan sesuai dengan pesan Pak Kyai “tidak boleh di tambah atau dikurangi”, seberat apapun amanat harus disampaikan.

“Bismillahirohmanirrohim, saya yakin Allah akan memberi petunjuk”, ucap Arik sambil mengangkat tiga buah durian itu berangkat bersama anaknya yang berusia 8 tahun ke rumah Nyai Jenab dan Meriyam yang jaraknya kurang lebih 1 km dari rumah Arik ditempuh dengan jalan kaki .

Sepanjang jalan, tidak ada lain yang dipikirkan Arik kecuali bagaimana cara membaginya agar sesuai dengan pesan pak Kyai. Samar samar dari kejauhan rumah Nyai Jenab sudah  kelihatan, tapi belum juga ketemu bagaimana cara menyampaikannya, namun setelah sampai di depan rumah nyai Jenab yang penuh dengan tanaman singkong, tiba tiba Arik berhenti, satu buah durian di taruh di sela sela tanaman singkong yang ada diluar pagar rumah, sementara yang dua buah di bawa ke rumah Nyai Jenab.

“Assalamualaikum”, ucap arik sambil mengetuk pintu,

“Waalaikum Salam”, terdengar suara ibu ibu yang lembut menyahut dari dalam rumah.

Setelah pintu dibuka, seketika Nyai Jenab menyapa;

“Aih nak Arik, lama ngga kelihatan, ayo masuk”, Nyi Jenab mempesilahkan masuk.

“Nyai cukup disini saja”, jawab Arik.

“Ya sudah, ayo duduk di amben ini saja kalau begitu”, kata Nyai Jenab sambil menunjuk sebuah amben yang ada diteras rumah.

Nyai Jenab, Arik dan anaknya kemudian duduk di amben itu.

“Begini nyai”, kata Arik sambil menyeka keringat dan mengusap keringat anaknya juga,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun