Mohon tunggu...
Mochammad Singgih
Mochammad Singgih Mohon Tunggu... Guru - Teknik

Hanya Satu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Pengembangan Strategi Pemasaran KopKar Untag Surabaya 2021

26 Oktober 2021   20:01 Diperbarui: 26 Oktober 2021   20:05 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANALISIS PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN KOPERASI KARYAWAN ( KOPKAR ) UNTAG SBY.

Oleh :

Mochammad Singgih1), Joko Priyono2)

Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya1)

Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya2)

Pendahuluan.

Pada Era globalisasi sekarang ini perkembangan dunia bisnis yang semakin competitive dan masif menyebabkan suatu perusahaan diharuskan melakukan perbaikan di segala bidang agar tetap menjadi pelaku pasar dalam jangka panjang dengan produk yang berdaya saing tinggi. 

Kondisi ini sangat mengharuskan manajemen agar dapat meningkatkan strategi agar mampu bertahan dan berkembang dalam persaingan. 

Peran strategis yang dimainkan para pelaku ekonomi baik BUMN, swasta maupun koperasi menuntut adanya penyusunan kebijakan dalam pengembangan strategi agar tetap menjadi pelaku pasar dalam jangka panjang sehingga lebih optimal dalam pembangunan nasional. Semua dituntut memiliki daya saing secara internal, regional, nasional maupun internasional.

Koperasi sebagai badan usaha yang diandalkan harus dikelola dengan baik seperti bentuk usaha yang lain. Disamping itu, sebagai organisasi ekonomi, koperasi juga harus mengikuti hukum-hukum ekonomi yang rasional serta norma- norma dan kebiasaan- kebiasaan yang lazim berlaku dalam dunia usaha. Dengan cara ini kepentingan anggota akan terlindungi serta dapat mengatasi berbagai kendala.                           

Koperasi yang dipandang sebagai soko guru perekonomian diharapkan tetap mampu bertahan ditengah perkembangan jaman yang erat dengan persaingan bisnis. 

Koperasi dituntut untuk dapat tanggap dan selalu berinovasi dalam menjalankan roda usahanya agar selalu siap dan mampu bertahan dengan tantangan kondisi dan situasi pasar dan ekonomi di masa depan.

Dalam situasi persaingan yang semakin pesat dan sangat ketat ini setiap perusahaan atau lembaga keuangan dituntut untuk melakukan inovasi dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. 

Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun global dan kondisi ketidak pastian memaksa perusahaan ataupun UMKM dan koperasi untuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu memenangkan persaingan di segala bisnis yang ada.                

Konsep pemasaran merupakan suatu strategi dimana perusahaan akan mengubah cara-cara yang biasa dipakai dengan berorientasi pada pasar dan berusaha untuk menghasilkan apa yang diinginkan konsumen, perusahaan juga harus ingat pelayanan terhadap konsumen harus diperhatikan serius. 

Hal inilah yang memaksa koperasi karyawan Untag Surabaya untuk lebih memperhatikan lingkungan yang dapat mempengaruhinya. Karenanya KopKar perlu mengetahui strategi pemasaran apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam perusahaan secara tepat. Sehingga dari uraian diatas maka dilakukan penelitian: " Analisis Pengembangan Strategi Pemasaran Koperasi Karyawan ( Kopkar ) Untag Sby. 

Dengan tujuan untuk : Menganalisis Strategi Pemasaran KopKar Untag Sby pada tahun 2021 dengan pendekatan SWOT dan AHP, dan Merekomendasikan langkah-langkah strategis bagi KopKar Untag Sby dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja di masa datang.

  • Metode. 
  • Analisis SWOT

            Kinerja perusahaan dapat ditentukan dari kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisa SWOT.

Analisis kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang biasa disebut dengan analisis SWOT merupakan analisis yang dapat mengungkapkan faktor-faktor penting keadaan perusahaan. Namun analisis SWOT tidak dapat menentukan faktor mana yang paling penting diantara faktor-faktor yang telah teridentifikasi (Yuksel, 2007).

Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal, dimana para manajer dapat menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaannya.

Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari kesesuaian antara sumber daya internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman) (Pearce, 2008).

Matriks SWOT.

Analisis matriks Strengths, Weaknes, Opportunnities, dan Threats (SWOT),merupakan salah satu alat analisis yang dapat menggambarkan secara jelas keadaan yang dihadapi perusahaan. 

Analisis SWOT mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi yang didasarkan pada logika untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan peluang yang ada, dan secara bersamaan mampu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang timbul yang berasal dari internal dan eksternal lingkungan perusahaan (Rangkuti, 2005).

Matriks ini menghasilkan empat set alternative strategis, yaitu strategi SO, Strategi ST, startegi WO dan strategi WT (David, 2016).

Unsur -- unsur SWOT.

Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu (Rangkuti, 2002):

1. Faktor eksternal

Faktor eksternal mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi,politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

2. Faktor internal

Faktor internal mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan.

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis (Rangkuti, 2002).

Analisis AHP  

Untuk dapat memahami permasalahan penagambilan keputusan dengan baik dan benar, kita perlu menggambarkan pohon keputusan dari permasalahan yang akan kita selesaikan.

Analytical Hierarchy Process (AHP)

Shimizu dkk. (2006), AHP adalah metode untuk memilih keputusan alternatif terbaik yang mempertimbangkan beberapa kriteria dan tujuan yang diungkapkan dengan nilai-nilai kualitatif atau kuantitatif. AHP tidak mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian. Metode ini dicetuskan dan dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.

Prinsip-prinsip Analisis Hirarki Proses (AHP).

Penyusunan Struktur Hirarki

Penyusunan hirarki dari suatu permasalahan merupakan langkah pendefenisian masalah yang rumit dan kompleks sehingga menjadi lebih jelas dan detail. Hirarki keputusan disusun bedasarkan pandangan pihak-pihak yang memiliki keahlian, kompeten dan pengetahuan dibidang yang bersangkutan. 

Keputusan yang akan diambil sebagai tujuan, dijabarkan menjadi elemen-elemen yang lebih rinci hingga mencapai suatu tahapan yang terukur. Hirarki permasalahan akan mempermudah pengambilan keputusan untuk menganalisa dan menarik kesimpulan terhadap permasalahan tersebut.

Penentuan Prioritas

Menurut Munier (2011), langkah perhitungan metode AHP adalah :

1. Membuat matriks persegi menggunakan kriteria yang sama pada kolom dan baris.

2. Membandingkan pasangan kriteria pada kolom dan baris dengan skala pilihan.

3. Menghitung eigenvektor kriteria.

4. Menghitung bobot alternatif dengan cara yang sama dengan langkah 1- 3.

5. Mengalikan masing-masing nilai pada alternatif dengan bobot kriteria yang sesuai.

6. Menjumlah nilai pada masing-masing alternatif.

Untuk membandingkan elemen - elemen digunakan skala pembanding berpasangan yang mendefenisikan nilai 1 (satu) sampai dengan 9 (sembilan) sebagai bilangan pembanding antara kriteria yang digunakan.

Identifikasi tingkat kepentingan tersebut adalah sebagai berikut :

Table 2. Skala Pilhan Perbanding Berpasangan

Intensitas pentingnya

Definisi

Penjelasan

1

Kedua elemen sama pentingnya

Dua elemen mengembangkan sifat besar pada sifat itu

3

Elemen yang satu sedikit lebih penting dibanding yang lain

Pengalaman dan sedikit menyokong satu atas caranya

5

Elemen yang satu esensial atau sangat penting dibanding elemen yang lain

Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen dalam praktek

7

Satu elemen yang jelas lebih penting dari elemen yang lainnya

Satu elemen dengan kuat disokong dan dominannya jelas terlihat dalam praktek

9

Satu elemen mutlak lebih   penting dibanding yang lain

Bukti yang menyokong elemen satu atas yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan

2,4,6,8

Nilai-nilai diantara dua pertimbangan yang berdekatan

Kompromi diperlukan antara dua pertimbangan

Kebalikan

Jika untuk aktivitas satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i.

Sumber : Thomas L Saaty (1994)

Konsistensi Logis.

Konsistensi dari jawaban responden dalam menentukan prioritas elemen merupakan prinsip pokok yang akan menentukan validitas data dari hasil pengambilan keputusan. Konsistensi sampai kadar tertentu dalam menetapkan prioritas untuk elemen-elemen atau aktivitas yang berkenaan dengan beberapa kriteria adalah perlu untuk memperoleh hasil yang benar dalam dunia nyata. 

AHP mengukur konsistensi menyeluruh dari berbagai pertimbangan kita melalui rasio konsistensi. Nilai konsistensi harus 10% atau kurang, jika ini lebih dari 10%, pertimbangan itu mungkin agak acak dan perlu diperbaiki.

3. Hasil dan Diskusi.

3.1. Hasil : 

Dari analisis SWOT didapatkan :

Hasil pembobotan faktor-faktor eksternal dari elemen SWOT, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.  Rekapitulasi Penilaian Faktor Internal         

  

Faktor Internal

Bobot

Rating

Bobot X Rating

Strength (Kekuatan)

1.Lokasi yang strategis.

2.Keanggotaan dari seluruh Karyawan dan guru

   SMATAG dan Karyawan  dan Dosen Untag

   Sby.

3.Simpan Pinjam sangat bersaing.

4.Sistem pembelian barang di bursa untuk 

   karyawan Untag Sby  dengan cara kredit /    

   cicil dan potong gaji. 

0,106

0,106

0,106

0,097

4

4

3

3

0,424

0,424

0,318

0,291

Total Strength

1.457

Weakness (Kelemahan)

1.Struktur Organisasi yang kurang memadai.

2.Gaji karyawan KopKar yang masih sebatas  

   honorarium.

3.Kurang memadainya SDM yang dipunyai dan

   punya jiwa wirausaha.

4.Bursa belum ada / menentukan bisnis inti /

   khas yang ingin dijalankan.

5.Kemampuan Inovasi kurang.

6.Pintu masuk pagar dan parkir tidak memenuhi

   syarat.

0,097

0,079

0,106

0,088

0,106

0,106

3

2

1

2

1

1

0,291

0,158

0,106

0,176

0,106

0,106

Total Weakness

1

0,943

                       Total  IFE

2,506

Dari tebel 3 IFE di atas, terlihat bahwa rata-rata perolehan bobot untuk strength cukup besar 0,106 yaitu lokasi yang strategis, keanggotaan seluruh karyawan Untag, dan usaha simpan pinjam yang mampu bersaing memperoleh rating tinggi sebesar 4 (empat). 

Hal ini didasarkan atas keyakinan  bahwa  kekuatan  yang  ada  adalah  kekuatan  yang  dominan  bagi kemajuan KopKar. Tetapi faktor yang lain yaitu Sistem pembelian barang di bursa  untuk  karyawan  Untag  Sby  dengan  cara  kredit / cicil dan potong gaji besarnya  0,097 dengan rating 3 (tiga). 

Sehingga total nilai strength yang diperoleh dari hasil perhitungan  adalah  sebesar 1,457, hal ini menunjukkan bahwa kekuatan KopKar cukup besar.

Untuk perolehan bobot weakness, yang terdiri dari Kurang memadainya SDM, Kurangnya kemapuan inovasi dan Pintu masuk pagar dan parkir yang tidak memenuhi syarat memperoleh bobot 0,106 dengan rating yang sama yaitu sebesar 1 (satu) dengan total nilai sebesar 0,943, ini menunjukan bahwa ketiga weakness tersebut sangat mempengaruhi KopKar.

Jadi terlihat dari penilaian strength dan weakness diatas bahwa KopKar Untag Sby memiliki kekuatan yang cukup besar namun perlu dilakukan upaya memperbaiki kelemahan yang yang juga cukup besar.

Tabel 4.  Rekapitulasi Penilaian Faktor Eksternal

Faktor Eksternal

Bobot

Rating

Bobot X rating

Opportunity (Peluang)

1.Pasar mahasiswa dan masyarakat luar 

   masih terbuka lebar.

2.Sepanjang Jl. Semolowaru sisi utara

   belum ada Swalayan.

3.Digital Marketing akan mampu 

   meningkatkan pemasaran.

4.Kelengkapan varian produk jual

   bursanya masih bisa ditingkatkan.

5.Masih terbukanya Kerjasama dengan

   para distributor produk.

0,129

0,129

0,129

0,107

0,129

4

3

4

4

4

0,516

0,387

0,516

0,428

0,516

                  Total Opportunity

2,363

Thraeth (Ancaman)

1.Pesaing dari Lembaga keuangan yang

   lebih kuat dan baik.

2.Munculnya retail baru.

3.Dibawah naungan / kendali Instansi.

4.Kondisi ekonomi negara yang belum

   stabil.

0,097

0,076

0.107

0,097

2

2

2

2

0,194

0,152

0,214

0,194

Total Threath

1

0,754

                          Total  EFE

3,117

Untuk faktor ekternal tabel 4, bobot tertinggi ada pada Pasar mahasiswa dan masyarakat luar yang masih terbuka lebar, digital Marketing akan mampu meningkatkan pemasaran, dan masih terbukanya Kerjasama dengan para distributor produk. Dimana bobot yang diberikan sebesar 0,129 dengan rating sebesar 4 (empat) sangat penting bagi strategi pengembangan KopKar.

Berdasarkan matriks EFE dapat dilihat secara keseluruhan bahwa KopKar memiliki peluang yang cukup besar sebesar 2,363 sedangkan untuk ancaman relative tidak begitu besar yaitu sebesar 0,753. Ini menunjukkan bahwa KopKar harus segera memanfaatkan peluang-peluang besar tersebut dengan memperhatikan ancaman yang ada yang dapat menghambat perkembangan kedepannya.

Jika  dibandingkan dengan matriks  IFE, matriks EFE tidak terlalu jauh berbeda, dari sini dapat dinyatakan bahwa KopKar memiliki faktor internal yang kurang kuat (2,506) dibanding dengan faktor eksternalnya (3,117).  

Selanjutnya dari nilai total skor masing masing faktor dapat dirinci, Strenght : 1,457; Weakness 0,943; Opputunities 2,363 dan Threats 0,754.

Maka dari sini dapat diketahui bahwa nilai Strenght diatas nilai Weakness dengan Selisih (+) = 0,514 dan nilai Oppurtunities dan Threats selisish (-) = 1,609.

Dari hasil identifikasi faktor tersebut dapat digambarkan posisi strategi KopKar dalam diagram  SWOT dan dilanjutkan AHP adalah sebagai berikut :

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

5.Kesimpulan.

Kesimpulan  dari  hasil  penelitian  ini  adalah  sebagai berikut :

Dari analisis SWOT yang dilakukan didapatkan Strategi terpilih yaitu Strategi Strength-Opportunity  (SO), yang berarti Menggunakan kekuatan internal KopKar dalam memanfaatkan peluang eksternal. Inilah yang merupakan Strategi Agresif  Positif yaitu menyerang penuh inisiatif dan terencana. 

Posisi ini menandakan bahwa KopKar Untag Sby dalam kondisi yang kuat dan berpeluang, sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi  memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Dari Strategi Agresif tersebut, maka factor faktor Strategi Pemasaran yang saat ini penting dan utama bagi KopKar adalah :

  • SO1 : Dibukanya akses yang lebih besar dan bebas untuk masyarakat, khusus untuk  bisa
  • keluar masuk dengan mudah ke bursa / toko KopKar.
  • SO2 :  Meningkatkan macam varian produk berkualitas dan yang diminati mahasiswa dan masyarakat.
  • SO3: Segera memprioritaskan penggunaan Digital Marketing untuk bursa / toko guna meningkatkan pemasaran dan penjualan.
  • SO4 : Melakukan  terobosan  banyak  Kerjasama  dengan pihak  luar  yang  bisa cepat membuat KopKar  maju, misal dengan Produsen atau Distributor produk yang sangat ngetren dan berkualitas.

Dengan Posisi Strategi Agresif yaitu meningkatkan Pertumbuhan dan Meraih Kemajuan Maksimal yang ada pada KopKar, maka kriteria penentu strategi pemasaran  KopKar Untag Sby yang bisa ditetapkan adalah :

     Peningkatan Penjualan, Peningkatan Kepuasan Konsumen dan Peningkatan Pangsa  

     Pasar.

  • Dan dari analisis AHP prioritas utama yang perlu dilakukan dari ketiga kriteria penentu strategi pemasaran KopKar diatas adalah Peningkatan Penjualan. 

Sehingga Pengembangan Strategi Pemasaran KopKar Untag Surabaya yang perlu segera dilakukan untuk / agar mampu mencapai Peningkatan Penjualan KopKar Untag Sby berdasarkan analisis SWOT dan AHP adalah :

Gencar melakukan pengembangan dengan mencari dan melakukan kerjasama dengan pihak luar yang bisa cepat membuat KopKar maju, antara lain dengan para produsen atau distributor produk produk yang ngetren dan berkualitas. Disusul dengan Dibukanya akses masyarakat ke KopKar, Selanjutnya meningkatkan macam varian produk toko, dan Segera digunakannya pemasaran dengan digital marketing. Dengan langkah tersebut maka pengembangan pemasaran akan dapat dijalankan secara efektif dan efesien.

     Dan dilihat kesesuaian urutannya Langkah Langkah tersebut sangat pas, runut dan tepat. 

  • Rekomendasi / Saran yang diusulkan adalah :
  • Dengan adanya rumusan pengembangan strategi pemasaran KopKar Untag ini, maka
  • KopKar bisa segera melakukan langkah langkah perencanaan kerja sama dengan pihak pihak luar yang bisa dan akan memberikan dampak baik untuk kemajuan KopKar kedepan.
  • KopKar juga diharapkan segera berbenah kedalam agar mampu mengadaptasi
  • perubahan perubahan kemajuan KopKar ke depan.

3.  Dari semua hal diatas, maka KopKar harus mulai mencoba menyusun rencana rencana yang lebih komprehensif, meliputi rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang !

4. Kunci  maju / sukses tidaknya KopKar adalah Berani tidaknya KopKar memulai Langkah terobosan yang punya kekuatan besar membawa KopKar Sukses, meski berat dan susah.  Dan salah satunya adalah meningkatkan kinerja SDM secara professional.

  1. Referensi
  2. Anoraga, Pandji, Ninik Widiyanti.2007. Dinamika Koperasi. Rineka Cipta, Jakarta.
  3. Munier, N. 2011. A Strategy for Using Multicriteria Analysis in Decision-Making : A Guide for Simple and Complex Environmental Projects. Dordrecht. Springer.
  4. Nasution, Muslimin. 2008. Koperasi Menjawab Kondisi Ekonomi Nasional. Jakarta: Pusat Informasi Perkoperasian
  5. Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik : Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Jilid Satu. Binarupa Aksara. Jakarta.
  6. Pearce  &  Robinson  (2008).  Manajemen  Strategis  :  Formulasi,  Implementasi  dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat.
  7. Prahalad, C. K., dan G. Hamel. (1990). The Core Competence of the Corporation. Harvard Business Reviev. May -- June.
  8. Rangkuti, Freddy, 2002, Strategic Marketing tool and cases : Practical Data Analysis and Interpretation Marketing a Behaviour, Elex Media Komputindo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun