Kamu mungkin tak akan percaya kalau ada rumah sebesar ini dan sebagus ini di bukit Kemukus ini. Karena ketika baru datang pun, aku hanya melihat gubuk kecil di bawah pohon beringin yang rimbun.Â
Bu Ageng seneng Kamu, Kin.Â
Kata Umar ketika izin pulang duluan karena sudah selesai tugasnya mengantarku. Â Kemudian aku selalu berdua dengan laki-laki tua itu yang katanya pembantu Bu Ageng alias Janda Kembang Kemukus tersebut.Â
Tunggu sebentar, Mas.Â
Kata laki-laki tua itu waktu Umar sudah pergi. Â Dan laki-laki itu ternyata lebih banyak menunduk dari tadi, sehingga wajahnya agak sulit dikenali.Â
Masnya hebat, langsung diterima Bu Ageng.Â
Ada sedikit senyum yang tersembunyi yang terlihat meskipun laki-laki itu masih tetap merunduk.Â
Silakan masuk saja. Ketuk dulu pintunya. Walaupun tak ada jawaban, langsung masuk saja kalau sudah mengetuk pintu.Â
Dan aku berjalan di lorong itu menuju pintu yang diberi tanda gambar kura kura hijau. Sepanjang lorong tercium bau wangi menyengat. Aroma romantis sekali.Â
Dan lama kelamaan, fantasi romantis langsung merasuk dalam jiwa laki-laki ku. Â
Masuk.Â