Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kyai Kamdi dan Iblis

12 November 2020   21:13 Diperbarui: 12 November 2020   21:28 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kyai Kamdi akhirnya memanggil iblis. Kyai Kamdi tak tahu kalau salah satu santrinya ternyata iblis yang sedang menyamar. 

"Kamu kok ibadahnya bisa mengalahkan aku, kenapa ya? " Kyai Kamdi tertarik dengan ibadah iblis yang mengalahkan nya. 

"Karena saya ingat dosa dosa saya, Kyai. Setiap kali ingat dosa, saya menjadi semangat beribadah, " jelas iblis. 

"Oh, begitu ya? "

" Saya selalu menyesali dosa dosa saya. "

Kyai Kamdi tak pernah melakukan dosa yang disengaja. Dan itupun dosa kecil belaka. Kyai Kamdi tentu tak ingin berbuat dosa. Kyai Kamdi tertarik untuk beribah lebih hebat lagi. 

Tapi kenapa jalannya harus berdosa dulu? Itulah yang dipikirkan Kyai Kamdi. Tapi, santri nya bisa beribadah lebih hebat karena dosa dosa masa lalunya. 

"Kalau aku berdosa sedikit, mungkin ibadahku bisa ngalahin santriku ini, " kata Kamdi dalam hati. 

Dan akhirnya, Kyai Kamdi benar benar tertarik dengan jalan iblis itu. 

"Membunuh? " usul iblis. 

"Jangan. Terlalu besar. Yang ringan ringan saja. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun