Kyai Kamdi akhirnya memanggil iblis. Kyai Kamdi tak tahu kalau salah satu santrinya ternyata iblis yang sedang menyamar.Â
"Kamu kok ibadahnya bisa mengalahkan aku, kenapa ya? " Kyai Kamdi tertarik dengan ibadah iblis yang mengalahkan nya.Â
"Karena saya ingat dosa dosa saya, Kyai. Setiap kali ingat dosa, saya menjadi semangat beribadah, " jelas iblis.Â
"Oh, begitu ya? "
" Saya selalu menyesali dosa dosa saya. "
Kyai Kamdi tak pernah melakukan dosa yang disengaja. Dan itupun dosa kecil belaka. Kyai Kamdi tentu tak ingin berbuat dosa. Kyai Kamdi tertarik untuk beribah lebih hebat lagi.Â
Tapi kenapa jalannya harus berdosa dulu? Itulah yang dipikirkan Kyai Kamdi. Tapi, santri nya bisa beribadah lebih hebat karena dosa dosa masa lalunya.Â
"Kalau aku berdosa sedikit, mungkin ibadahku bisa ngalahin santriku ini, " kata Kamdi dalam hati.Â
Dan akhirnya, Kyai Kamdi benar benar tertarik dengan jalan iblis itu.Â
"Membunuh? " usul iblis.Â
"Jangan. Terlalu besar. Yang ringan ringan saja. "