"Berzina? "
"Masih terlalu besar. "
"Kalau gitu, cukup mabok saja. Saya kira, mabok itu cuma maksiat atau dosa kecil yang akan membuat Kyai lebih rajin ibadah nantinya. "
Kali ini Kyai Kamdi mengangguk setuju. Dan ketika sudah disetujui tempat maboknya, yaitu di kota lain yang penduduknya tak ada yang kenal Kyai Kamdi, mereka berangkat berdua sore itu. Sore agak rintik oleh gerimis November. Tapi tambah romantis.Â
Mereka memesan minuman. Sedikit demi sedikit mereka berdua mabok. Iblis sih pura pura. Â Kyai Kamdi yang mabok beneran.Â
Ketika Kyai Kamdi mabok beneran itulah, Kyai Kamdi melihat dada penunggu rumah mabok. Nafsu nya bangkit. Lalu, ia ajak perempuan itu berzina di kamar yang memang sudah disediakan.Â
"Kyai Kamdi hebat, " kata perempuan itu seusai berzina.Â
Kyai Kamdi kaget alang kepalang. Tak disangka kalau perempuan itu mengenali dirinya. Kyai Kamdi panik banget.Â
Tanpa pikir panjang, perempuan itu dicekik nya hingga mati. Kemudian ditinggalkan begitu saja.Â
Besok paginya geger. Dan setelah diselidiki, ternyata, pelaku kejahatan di rumah mabok itu adalah Kyai Kamdi.Â
Dan karena kemabokannya, Kyai Kamdi telah terperosok ke dosa besar yang tak diampuni lagi.Â