Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Itu Bunuh Diri Setelah Membaca WA dari Pacarnya

26 Oktober 2020   11:16 Diperbarui: 26 Oktober 2020   13:44 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bisa kan, besok? "

Suara Pak Surya mendadak meminta jawaban. Kamdi agak ragu, tapi terpaksa mengiyakan saja. Karena memang tak ada yang bisa menggantikan untuk urusan yang satu itu. 

Kamdi kemudian tertidur. Lumayan pulas. Dan pagi ini, Kamdi harus menerima berita itu. 

Komalasari bunuh diri. 

Dan ketika Kamdi membuka WA, ternyata tulisan itu telah terkirim dan sudah dibaca Komalasari. Apakah WA Kamdi yang mendorong keputusan bunuh diri Komalasari? 

Kamdi menyesal kenapa tidak menulis lengkap WA itu terlebih dahulu sebelum menerima telepon Pak Surya? 

Padahal Kamdi tidak bermaksud memutuskan cinta Komalasari. WA itu belum selesai. Kamdi bermaksud memutuskan untuk menikahi Komalasari. Perempuan yang diharapkan akan melahirkan gadis kecil dengan rambut panjangnya. 

Kamdi pengin banget punya anak perempuan. Perempuan kecil yang akan selalu meredakan emosinya. Ya, Kamdi rindu itu. 

Entah. Kamdi tak lagi berhasrat apa apa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun