Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penulis Sejarah Kota dan Pucuk Pistol yang Mengarah ke Jidatnya

26 September 2020   05:22 Diperbarui: 26 September 2020   05:34 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu harusnya tahu, Bro. Penduduk kota ini perlu hiburan. Dan hiburan bagi mereka apa lagi selain goyangan yahud penyanyi dangdut itu? "

"Tapi... "

"Kamu hapus dan kamu tulis sejarah kota ini seperti yang aku diktekan. 

Hada menghapus tulisan itu. 

Bapak walikota sangat memperhatikan setiap warganya. Ketika warganya haus hiburan, bapak walikota yang penuh kasih sayang itu menghadirkan penyanyi dangdut yang paling yahud goyangan nya. 

Memang ada kabar covid beraksi lagi saat itu. Tapi, bapak walikota meyakini jika warganya bahagia covid tak akan bisa apa apa. 

Hati Hada sebagai penulis sejarah kota kelahirannya menjerit. Tapi, rasa dingin pistol di keningnya tak bisa membuat mulut Hada menerjemahkan jeritan hatinya. 

"Ya, aku telah memalsukan sejarah. Aku telah... "

Tak ada suara tembakan memang. Tapi kota itu kemudian dipimpin lagi oleh walikota yang rakus... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun