Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

3 Hati dalam Gelas (28)

14 April 2016   14:13 Diperbarui: 14 April 2016   14:16 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laki-laki itu kemudian memeluk ibu.  Membisikkan sesuatu entah apa.  Ibu tersenyum.  Lalu menepuk-nepuk pundak Kak Juli. 

"Dari Bandung jam berapa, Kak?"

"Jam sebelas.  Pas Afra nelpon, langsung kami berangkat."

Diah menatap istri Kak Juli.  Cantik juga.  Hebat banget Kak Juli.  Walau matanya buta tapi masih bisa memilih wanita yang cantik sebagai pendamping hidupnya.  Sebetulnya Kak Juli tak perlu wanita cantik segala.  Kalaupun cantik, dia kan tetap tak bisa melihatnya.  Seperti karunia bagi Kak Juli.  Tapi bagaimana dengan istrinya?  Jangan ini sebuah siksaan.  Ah, tak mungkin juga.  Tuhan kan memang sudah menuliskan jodoh setiap orang di dalam buku catatannya.  Karena tak ada tip ex, pasti jodoh Kak Juli pun pasti bukan hasil tip ex-an.

Senyumnya.  Diah saja melihat senyum itu manis sekali.

"Diah, kamu pasti lagi ngeliatin istriku.  Iya, kan?" tanya Kak Juli yang langsung membuat Diah kaget.

"Kok tahu?"

"Orang yang pertama kenal aku, selalu melihat istriku.  Lalu, ia akan membatin, kok orang buta istrinya cantik banget ya?" kata Kak Juli yang langsung diam saat dicubit istrinya.

"Kok tahu?'

"Kok tahu, kok tahu.  Din ceritakan segalanya tentang kita pada adikku yang satu ini.  Biar tak penasaran," kata Kak Juli.

Kebiasaan Kak Juli katanya memang begitu.  Selalu menyuruh istrinya menceritakan proses terjadinya perkawinan mereka.  Biar tak ada prasangka yang tidak-tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun