Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

3 Hati dalam Gelas (4)

16 Maret 2016   16:53 Diperbarui: 16 Maret 2016   17:52 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tok...tok...tok!

Belum juga Diah sempat duduk.  Pintu sudah ada yang mengetuk lagi.  Pasti Rara, pikir Diah.  Kalau memang benar Rara, Diah akan menyuruhnya tinggal saja di rumahnya.  Nginep paling tidak satu malam.  Kalau ada Rara, malam pun pasti akan beda.

"Kau...!"

Diah mundur.  Mukanya pucat.  Ternyata bukan Rara.  Tapi seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan pintu.  Diah malu karena Diah sedang tak memakai hijab.

"Tunggu sebentar."

Diah mencari hijab.  Dan kembali menemui tamu yang tak diundangnya itu.

"Ada apa, Pak?" tanya Diah dengan bahasa yang formal.

"Main saja.  Sudah lama tak mampir ke sini.  Kebetulan tadi ada acara yang tak jauh dari sini, jadi pulangnya mampir."

Laki-laki itu adalah Tri.  Tri Supriyohadi.  Guru muda yang mengajar olahraga.  Dia masih lajang.  Dan Dia sepertinya ada hati dengan Diah.  Semua guru-guru tahu itu.  Diah juga tahu.

Cuma.  Sebetulnya bukan cuma tapi memang mereka tak mungkin bersama.  Usia Tri terlalu muda bagi Diah.  Selisihnya 7 tahun.  Bukan perbedaan yang biasa.  Semua orang pasti akan menerima itu sebagai tembok untuk sebuah cinta.  Tapi Tri memang bodoh.  Masih juga berharap pada hati Diah.

Berkali-kali Diah sampaikan kalau mereka tak mungkin menyatu.  Cinta yang tak normal pasti akan menuai banyak hambatan.  Apalagi pernikahan di negeri ini kan bukan pernikahan antara dua orang.  Pernikahan di negeri ini selalu menjadi pernikahan antara dua keluarga besar.  Maka segalanya pun harus normal kalau tak ingin terganjal begitu banyak rintangan.  Dan cinta Tri kepada Diah pasti bukan cinta yang normal.  Mohon maaf kalau nanti harus menghadapi cibiran banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun