“Tidak lihat.”
“Terus kamu?”
“Ya pengin BAB aja. Takut anterin dong!”
Halah. Ternyata tak ada apa-apa. Cuma si Kriting saja yang sedang kebelet. Sedang ketakutan. Sevi pun mengantarnya. Menunguinya. Agak jauh. Itu pun juga aromanya masih tercium.
Mereka berdua tertawa.
Coba kalau ada Ayah dan Bunda. Pasti dia akan terbahak juga.
Ini semua karena Sevi terlalu banyak menonton film horor. Akibatnya, Sevi selalu menganggap ada setan di mana-mana. Atau ada orang jahat yang hendak merampok di rumahnya.
“Makanya, jangan suka nonton film murahan!” ledek Oca.
Sevi hanya tersenyum.