Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Husssss!

12 Juli 2015   05:52 Diperbarui: 12 Juli 2015   09:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Cepetan, ntar keburu keluar!” teriak Oca lagi.

“Iya.  Ayo duluan!”

 “Cepat, Kak!”

Sevi tambah gugup.  Jalan keluar belum ditemukannya.  Otaknya justru mentok.  Tak ada pikiran yang sekedar mampir lewat di otaknya.  Otaknya betul-betul kosong.  Melompong.  Jengkel juga Sevi.  Otaknya ternyata tak mau diajak kerja sama.  Otaknya seperti memberontak.  Mungkin otaknya berharap sudah tidur.  Sudah istirahat.  Setelah seharian dipakai untuk mikir.

“Kakak!” teriak Oca lagi.

“Iya, Ca.”

Tanpa pikir lagi, Sevi membuka pintu.  Dilihatnya Oca sedang memegang perutnya.  Ada apa?  Jangan-jangan perutnya sudah sobek dan berdarah.

“Aku kebelet BAB.”

“Perampoknya mana, Ca?” tanya Sevi.

“Perampok apa?”

“Bukannya tadi ada perampok, Ca?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun