“Sevi?” ulang Kak Shela.
“Kak Shela kok tidak ngomong dari dulu, sih?” Sevi merajuk.
“Kamu pasti tak akan percaya.”
“Sekarang juga gak percaya,” kata Sevi.
“Kenapa?” Kak Shela pun kaget.
“Tidak percaya kalau Kak Shela jahat. Maafkan Sevi ya, Kak. Sevi banyak menyakiti hati Kakak.”
“Sudahlah. Yang penting, sekarang belajar yang baik. Dan jangan lupa salat,” pesan Kak Shela.
“Oke, Kak.”
Setelah itu, Bunda bicara dengan Mama Kak Shela. Ternyata Kak Shela nanti akan ke Jakarta lagi kalau sudah tamat SMA. Akan kuliah di Jakarta.
“Betul, Bun?” tanya Sevi penuh harap.
“Iya. Barusan Mama Shela yang ngomong,” jelas Bunda.