“Ada apa, Rid? Kok ramai-ramai?” tanya Fahmi yang baru datang.
“Kita mesti bersyukur, Mi. Pak Wirman dipindah,” kata Rida dengan penuh semangat.
“Alhamdulillah,” kata Fahmi.
Mudofar serba salah. Antara ingin bercerita dan tidak bercerita. Mudofar hanya bisa sedih.
“Kenapa kamu malah sedih, Far? Harusnya kamu kan senang dengan berita ini,” kata Fahmi.
Tak. Mudofar tak ingin menceritakan rahasia ini. Biar dia pendam sendiri. Mudofar ingin memenuhi janjinya pada Pak Wirman. Beliau tak menginginkan ada yang tahu peristiwa itu. Ya, biarlah.