Siapin aja buat presentasi.
Aku tak ingin menanggapi. Tanpa menimbang-nimbang dan aku rasa tak perlu dipertimbangkan lagi, lagipula bagianku sudah selesai, aku sudah mengerjakannya, menyelesaikannya. Aku sakit hati.
Aku tak mau munafik. Aku teramat marah pada Jesy,
                                                            Hari ini
                              Anda telah memblokir kontak ini. Ketuk untuk membuka blokir.
Aku menutup akses. Begitu juga dengan lingkaran pertemanannya. Aku mengundurkan diri, aku keluar dari grup pertemanan mereka. Karena aku yakin, bagaimanapun juga keadaannya tetap tidak akan nyaman lagi bagiku, begitu juga Jesy. Tak apa, lagipula dulu aku juga bukan bagian dari mereka. Aku hanya orang baru, sedang Jesy, dia tergolong sosok sentral di sana. Sangat jelas, siapa yang harus tahu diri untuk pergi.
Tak ada keberatan bagiku meninggalkan mereka.
Kali ini, prinsipku kembali kuat. Terserah aku, mau orang setuju, mau orang suka atau ngga, terserah. Terlampau, sejak aku bersama mereka, rupanya aku tak terlalu peduli pada diri sendiri. Kini, aku kembali peduli.
Bahkan bayang-bayang aku sendiri lagi seperti saat awal-awal masuk kuliah sudah tak kupedulikan lagi. Karena pada dasarnya, mereka manusia yang berkelompok, memilih-milih orang dan membuat lingkaran pertemanannya sendiri tak lebih dari sekedar hanya untuk mendapat validasi. Aku tak butuh itu.
Berteman bisa dengan siapa saja. Tidak perlu dekat, hanya agar kita tidak terlalu kesepian. Berbagi sewajarnya.
                                                                 ***