Mohon tunggu...
Mochamad Rizky Pangestu
Mochamad Rizky Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Muda

Saya suka menulis, dan ingin berbagi cerita melalui tulisan-tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tugas Kelompok

5 Desember 2022   18:47 Diperbarui: 5 Desember 2022   18:49 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika dilihat-lihat, Jesy yang cantik dan cukup dikenal, Nowela yang anggun sekali, Rahma yang ambisius, dan Sarah yang sibuk dengan organisasinya, apa sih yang akhirnya bisa menyatukan mereka?

Setelah sekian waktu aku bersama, akhirnya aku mengerti. Dibalik perbedaan masing-masing, mereka merasa nyaman satu sama lain. Ada selera humor yang bagi sebagian orang begitu 'receh' tetapi begitulah kebahagiaan mereka.  Saling mengisi, saling lengkapi dan saling menjadi tempat berbagi cerita. Apa di setiap kelompok pertemanan begini juga dalamnya? Entah.

Aku akhirnya masuk. Bukan hal mudah membiasakan diri dan beradaptasi. Memasuki dunia mereka banyak hal yang perlu aku sesuaikan. Terkadang terkikis prinsipku untuk tetap menjadi diriku, terserah orang lain setuju atau tidak. Setelah mengenal mereka, aku mulai melonggar. Aku sering kali berubah agar tetap mendapat tempat di tengah mereka.

Meski aku bisa tertawa, aku ikut tersenyum bersama mereka. Pertanyaan-pertanyaan itu tetap menghantuiku, apakah mereka benar-benar tulus berteman denganku? Atau ada sesuatu yang mereka mau dari aku? 

Aku tak pernah bisa menemui jawabannya. Aku selalu mengikuti alur yang sekarang tak mungkin lagi kuhentikan. Namun rupanya, yang dekat belum tentu sepakat, yang nyaman belum tentu  sejalan. Semua kubuktikan sendiri saat mengerjakan tugas kelompok.

                                                                                                                                    ***

Tapi, apa iya enak? Bahkan hamper beberapa kelompok aku selalu satu kelompok dengan mereka, konflik selalu ada. Tapi rasanya yang satu ini, yang akan kuceritakan adalah yang paling kronis.

                                                                                                                                     ***

Keputusan cukup dilematis ketika pada satu mata kuliah, kelompoknya hanya berjumlah tiga orang. Seorang teman lelaki sudah melirikku sejak tadi. Rey, memohon agar aku sekelompok dengannya. Aku tidak bisa menolaknya. Aku melirik teman-temanku yang berlima itu, mereka tak apa. Namun akhirnya, Jesy ikut. Sehingga aku tak terlalu merasa bersalah.

Awalnya, semua baik-baik saja. Kami saling berbagi tugas. Bahkan aku ambil tugas atau bagian yang paling banyak. Tak apa, aku juga senang kok.

"Jesy, bagian kamu belum dikerjain ya?" tanyaku, setelah hamper satu minggu Jesy masih belum juga mengerjakan bagiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun