Judul: Guncangan Gempa Bumi Kota Bogor Dirasakan Sampai Sukabumi
Tanggal: 8 Desember 2023
Waktu: 08:46 WIB
Media: rri.co.id
BMKG menginformasikan, Kota Bogor, Jawa Barat, diguncang gempa buki 4,0 magnitudo. Guncangan gempa bumi Bogor tersebut, getarannya dirasakan sampai Sukabumi. BMKG mengatakan, gempa bumi Kota Bogor terjadi pada pukul 02.00 WIB, Jumat (8/12/2023) dini hari. "Gempa dirasakan 4,0 magnitudo, kedalaman gempa bumi 5 km," kata BMKG, Jumat (8/12/2023). BMKG menyebutkan, lokasi titik gempa Kota Bogor berada di darat. Tepatnya, berada di 25 km Barat Daya Kota Bogor. "Gempa skala magnitudo 4,0 itu tercatat berlokasi 6.73 Lintang Selatan (LS), 106.61 Bujur Timur (BT). 25 km Barat Daya Kota Bogor," ucap BMKG. Guncangan gempa bumi Kota Bogor itu, BMKG menegaskan, memiliki skala Modified Mercally Intensity (MMI) III. Guncangan gempa terasa sampai Kabupaten Sukabumi, seperti wilayah kecamatan Kalapanunggal. Belum diketahui, potensi kerusakan efek dari guncangan gempa di Kota Bogor tersebut. Begitu juga di wilayah lain yang terasa guncangannya seperti Kalapanunggal, Sukabumi.
4
Judul: Cuaca Kota Bogor Terasa Begitu Terik, Ternyata Ini Sebabnya
Tanggal: 3 Oktober 2023
Waktu: 11:23 WIB
Media: RADAR BOGOR
BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca panas yang terjadi memang sudah diprediksi sebelumnya. Bulan September kemarin bahkan menjadi puncaknya musim kemarau yang kebetulan berbarengan dengan fenomena El Nino. Ia menyebut, kondisi ini mendorong pembentukan awan hujan menjadi sangat minim dan membuat penyinaran matahari langsung mengenai permukaan bumi tanpa adanya tameng dari awan hujan. "(Kemudian) gerak semu matahari pada tgl 21 september di wilayah ekuator dan sekarang pada pergerakan dari ekuatot menuju selatan. Membuat posisi matahari berada di selatan ekuator indonesia sehingga penyinarannya maksimum di sana. Apalagi tutupan awan hujan tidak ada oleh karena itu meningkatkan insensitas penyinaran matahari," ujarnya Di samping disebabkan faktor iklim, Dwikorita mengatakan cuaca panas juga terjadi akibat adanya perubahan lingkungan yang tifak lagi begitu hijau. Padahal kehijauan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesejukkan. Banyaknya pohon membuat insensitas penyinaran matahari dapat termitigasi. Teriknya insensitas matahari bahkan membuat indeks ultraviolet mencapai level ekstrem yakni di atas angka 11. Dwikorita menyebut indeks tertinggi itu terjadi pada pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB waktu setempat. Sementara indeks UV di waktu pagi dan sore tergolong rendah atau low dengan angka 0-2. "Untuk melindungi diri kami mengimbau masyarakat menggunakan tabir surya dan rutin membaca informasi terkait kondisi cuaca dari BMKG," tuturnya.