Mohon tunggu...
Mukhotib MD
Mukhotib MD Mohon Tunggu... Penulis - consultant, writer, citizen journalist

Mendirikan Kantor Berita Swaranusa (2008) dan menerbitkan Tabloid PAUD (2015). Menulis Novel "Kliwon, Perjalanan Seorang Saya", "Air Mata Terakhir", dan "Prahara Cinta di Pesantren."

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami Pilihan

Kliwon, Episode Matinya Kucing Hitam

30 Mei 2018   19:16 Diperbarui: 30 Mei 2018   19:32 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Azan Asar berkumandang ketika Pon selesai mengubur tubuh Mochi. Pon memasang batu gunung berwarna hitam di bagian kepala makam Mochi. Sejak itu, Pon hanya memeluk nisan batu hitam sampai Legi datang setelah belanja dari warung.

"Simbok bensr-benar nggak tahu siapa yang menabrak?"

"Pon, Simbok nggak tahu. Simbok hanya dengar cerita dari orang-orang motor yang melaju cepat itu pelaku tabrak lari yang dikejar polisi."

"Semoga dia mati di tabrak mobil."

"Nggak boleh berdoa begitu, Pon. Berdoalah yang baik untuk orang-orang yang bersalah."

"Biar kapok."

"Masih ingat cerita ketika Malaikat Jibril meminta izin kepada Kanjeng Rosul untuk menimpakan gunung Thaif karena penduduknya menyakiti Kanjeng Rosul?"

"Iya, Mbok."

"Karena kesabaran Rosul, ia melarang malaikat melakukannya. Dan Kanjeng Rosul memaafkan masyarakat Thaif dan bersdoa agar mereka mendapat petunjuk."

"Iya, Mbok. Saya memaafkannya."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun