Mohon tunggu...
purwanto
purwanto Mohon Tunggu... -

sebuah impian hanya akan menjadi mimpi belaka apa bila kita tidak mau melangkah untuk menggapainya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Pikiran"

9 Maret 2016   19:25 Diperbarui: 9 Maret 2016   19:38 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya

Melindungi anaknya yang tunggal,

Demikianlah terhadap semua makhluk

Dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.

Kasih sayangnya ke segenap alam semesta

Bapak /ibu, saudara/ri sedhamma demikian pula hal yang harus kita laksanakan setiap saat, setiap waktu, dimanapun dan kapanpun, meski hanya melalui pikiran marilah kita senantiasa berpikir yang baik, agar kita dapat terbiasa dengan pikiran yang baik, sehingga akan baik pula tindak tanduk kita. Perlu kita ketahui bahwa pikiran kita hanya dapat berpikir satu hal pada saat yang bersamaan, satu misal ketika indra kita kontak dengan satu objek. Misal saja kita melihat orang yang sudah tua mau menyebrang jalan, seketika jika kita terlatih dengan pikiran yang baik pasti kita akan berusaha menolongnya, dan pada saat pikiran kita berfikir hal yang baik itu maka pikiran yang jahatpun akan tertutup dan tidak timbul, namuh sebaliknya pula jika kita berpikir Jahjat maka pikiran baik itu yang akan tertimbun.

Bapak /ibu, saudara/ri sedhamma, sang buddha telah membabarkan dengan jelas bawasanya kita sebagai umat manusia yang tidak luput dari kesalahan dan dipenuhi dengan tanha (nafsu keingginan) kta masih sering memiliki rasa benci,iri hati kepada orang lain. Namun jangan hanya karena rasa kebencian kemarahan kita yang mengacu pada keegoisan kita sendiri, kita mengharapkan orang lain celaka, namun sebaliknya kita harus senatiasa mampu mengbangkan rasa cintakasih dan kasih sayang kita terhadap semua mahluk.

Bapak /ibu, saudara/ri sedhamma, perlu kita ketahui bahwa melalui pikiran akan mengkondisikan ucapan, melalui ucapan akan mengkodisikan perbuatan, melalui perbuatan yang sering diulang-ulang akan menjadikan suatu kebiasaan, dan kebiasaan inilah yang akan menjadi karakter diri kita, maka dari itu hendaknya marilah kita senatiasa menjaga pikiran kita agar dapat berpikir yang positif didalam melihat segala keadaan duniawi, agar kita tidak terlarut dalam kesenagan-kesenagan yang membawa dirikita terprosot jauh dalam penderitaan.

Bapak /ibu, saudara/ri sedhamma, demikianlah sedikit pengetian dan pemahaman tentang pikiran, dan perlu saya tekankan ada hal yang mendasar dalam penyampaian saya diantaranya, pikiran adalah pelopor dari segala tindakan kita, dan kita haru senatiasa menjaga dan mengedalikan pikiran kita, jangan sampai kita dikendalikan oleh pikiran kita, dan marilah kita bersama-sama melatih diri untuk selalu mawas diri dimanapun dan kapanpun. Dan marilah kita senatiasa berbuat kebajikan melalui pikiran,ucapa, danperbuatan, agar hidupkita dapat bermanfaat bagi dirikita dan mahluk lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun