"ehmm. seru nih kayanya! oke aku ikut deh, aku panggil shi dulu deh biar ada temennya" aku berlalu ke mejaku dan kembali dengan shi yang mengekoriku
"yah ini sih Ratu judi, kalah nih kita ama duo ratu judi" celetuk riandi pesimis
Ternyata setelah 20menit kita main, aku dan shi berhasil membobol uang bandar Zeuz, sekarang dikantongku sudah ada uang 70ribu. Benar-benar beruntung.
kita berhenti main dengan senyum tersungging dibibir manis kita dan aku semakin bangga setelah melihat tampang kusut Zeuz and the genk, tak sadar aku dan shi goyang gergaji diatas meja. anak-anak satu kelas ketawa heboh melihat tingkah gila 'Duo ratu judi' namun tiba-tiba mereka diam tak lagi berkicau.
"kenapa sih pada diem?" tanyaku sambil tak berhenti goyang
"mereka terpukau kali melihat pesona kita, maklum lah mereka baru lihat ratu judi bisa goyang lebih hot dari dewi persik" jawab shi bangga dan jawaban itu mampu membuatku tertawa terbahak-bahak
"ooooh, gini kelakuan kalian dikelas? bapak tidak menyangka bintang kelas ternyata ratu judi dan ratu goyang gergaji juga" Pak Burhan teriak keras didepan pintu
"sialan,apes deh gue!" gerutu shi sambil tubuhnya tak berhenti bergetar, bukan bergoyang tapi murni karena takut lihat bapak mungil dengan kumis ala pak Raden gitu
"sekarang kalian semua keluar dan baris dilapangan,jewer telinga teman yang ada disamping kalian sekeras-kerasnya sampai merah, 30menit kalian baru boleh masuk lagi" perintah bapak mungil namun kejam itu
Kita pun berlari dan baris sesuai dengan komando pak Burhan, meski dengan status hukuman kita tetap tersenyum dan bercanda.
17 Mei 2006