07.15 WIB
Akhirnya setelah menjelma menjadi Valentino Rossi Wati aku sampai didepan gerbang sekolahku, masih dibuka sih tapi wakil kepsek yang botak itu sudah memulai rutinitas sucinya menghukum anak-anak ajaib yang terlambat.
"mampus deh! tambah lagi catatan dosa-dosaku dibuku hitam yang tersimpan diruang BK, sialaaan" runtukku tak henti-henti sambil melangkah menuju barisan orang-orang bernasib malang pagi ini huhuhu T,T
08.25 WIB
Hukumanku selesai bersamaan dengan selesainya upacara senin ini, huft seneng banget sih tuh Bapak Kepala Sekolah berdiri jadi komandan padahal matahari pagi ini bertahta dengan sombongnya menebarkan cahayanya ke tiap sudut bumi. Aku berlari ke kerumunan teman-teman Genkku, mereka sudah hafal dengan penyakit telatku jadi tak pernah heran kalau sahabatnya yang imut dan semok ini telat hehe
"kantin yuk, hauus banget nih" ajakku pada mereka
"ayuuuuuuuk, haus juga" kata mereka kompak
kita pun melangkah menuju deretan kantin dibelakang gedung perpustakaan dan kembali ke kelas setelah semuanya membeli sebotol air dingin dan cemilan, maklum lah saat-saat seperti ini kantin pasti padat banget, setiap sudut dipenuhi mahluk yang bernama cowok.
Waah ternyata kelas juga ramai sekali, dipojok belakang sebelah kiri tepatnya markas Zeuz and the genk dipenuhi anak anak cowok. Ramai sekali mereka ketawa dan teriak-teriak. Aku penasaran dibuatnya, aku melangkah menuju tempat berkumpulnya bandit-bandit dikelasku
"ngapain sih kalian kayanya seru banget?" tanyaku sambil maju dan menyingkirkan anak-anak cowok yang lagi nonton
"nih lagi main Garuda Sapi, mau ikut taruhan?" zeuz menawarkan padaku