Mohon tunggu...
Pramitha Wahyuninggalih Soeharto
Pramitha Wahyuninggalih Soeharto Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang pengangguran yg suka corat-coret

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebo Konyol di Gedung Abu-abu

25 Februari 2012   04:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"ehmm. seru nih kayanya! oke aku ikut deh, aku panggil shi dulu deh biar ada temennya" aku berlalu ke mejaku dan kembali dengan shi yang mengekoriku

"yah ini sih Ratu judi, kalah nih kita ama duo ratu judi" celetuk riandi pesimis

Ternyata setelah 20menit kita main, aku dan shi berhasil membobol uang bandar Zeuz, sekarang dikantongku sudah ada uang 70ribu. Benar-benar beruntung.

kita berhenti main dengan senyum tersungging dibibir manis kita dan aku semakin bangga setelah melihat tampang kusut Zeuz and the genk, tak sadar aku dan shi goyang gergaji diatas meja. anak-anak satu kelas ketawa heboh melihat tingkah gila 'Duo ratu judi' namun tiba-tiba mereka diam tak lagi berkicau.

"kenapa sih pada diem?" tanyaku sambil tak berhenti goyang

"mereka terpukau kali melihat pesona kita, maklum lah mereka baru lihat ratu judi bisa goyang lebih hot dari dewi persik" jawab shi bangga dan jawaban itu mampu membuatku tertawa terbahak-bahak

"ooooh, gini kelakuan kalian dikelas? bapak tidak menyangka bintang kelas ternyata ratu judi dan ratu goyang gergaji juga" Pak Burhan teriak keras didepan pintu

"sialan,apes deh gue!" gerutu shi sambil tubuhnya tak berhenti bergetar, bukan bergoyang tapi murni karena takut lihat bapak mungil dengan kumis ala pak Raden gitu

"sekarang kalian semua keluar dan baris dilapangan,jewer telinga teman yang ada disamping kalian sekeras-kerasnya sampai merah, 30menit kalian baru boleh masuk lagi" perintah bapak mungil namun kejam itu

Kita pun berlari dan baris sesuai dengan komando pak Burhan, meski dengan status hukuman kita tetap tersenyum dan bercanda.

17 Mei 2006

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun