Mohon tunggu...
Pramitha Wahyuninggalih Soeharto
Pramitha Wahyuninggalih Soeharto Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang pengangguran yg suka corat-coret

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebo Konyol di Gedung Abu-abu

25 Februari 2012   04:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"ya ampun Diar, matahari udah nongol dari tadi koq kamu masih enak-enakan tidur! dasar pemalas" ayahku mulai berkicau panjang kali lebar kali tinggi dan sekali lagi masih dengan santainya aku mendengkur makin membuat ayah kesal dengan kekeboanku. Dan menit berikutnya ayah menarikku dari atas tempat tidur tanpa belas kasihan sampai kamar mandi.

Aku hanya bisa menghela nafas kasar sambil berpegangan pada bak mandi, ternyata dalam keadaan setengah tidur aku masih takut jatuh juga.

Tiba-tiba "Bruug" mataku melebar seketika, aku benar-benar kaget.

"Suara apaan tuh?" tanyaku mulai sadar

"Handuknya tuh diatas pintu, cepetan udah siang ini kan hari senin ada upacara bendera, mana sekolahmu jauh!" kini giliran ibuku yang ceramah pagi

Aku hanya senyum-senyum sendiri menyadari semua penghuni rumah ini kesal karena kekeboanku.

Dengan kesadaran yang hanya 65% dan mata yang kembali tertutup aku mencoba gosok gigi tapi setelah benda panjang dengan bulu diujungnya menyentuh deretan gigi-gigi putihku koq rasanya aneh!

"huuuuuh pahit,pahit,fiuuuuuh!" aku coba kumur-kumur untuk menetralisir rasa pasta gigi aneh ini.

"ibu ganti pasta gigi ya? koq rasanya aneh, pahit gini apa pasta giginya udah kadaluarsa?" aku ngomel sendiri dan seketika aku tersadar,aku melihat tutup botol biore disampingku terbuka sedangkan pasta gigi masih bertengger santai dipojok bak mandi.

"aseeeem!!! pantes aja pahit. aku gosok gigi pake Biore!" teriakku kesal campur pengen ketawa

"hahaha. . . . makanya mandi gak usah pake tidur,kebo!" adik bungsuku Iras nauval al-dipta ketawa ngakaak diikuti ayah ibu dah adikku Aka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun