Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

berusaha menikmati hidup dengan menulis, terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidak di Neraka, Tidak di Surga

25 Januari 2024   03:27 Diperbarui: 25 Januari 2024   03:43 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/

"Tapi aku tak mau ke sana!"

"Huhh susah amat! Det! Det! Det!"

"Hah? Apa? Kenapa? Hans? Kau sudah putuskan?" Det tersadar dari lamunan akibat warna hitam pekat yang seakan menarik-narik dengan kuat dari belakang dan suara-suara yang tak jelas yang menambah hilang kesdarannya.

"Apa Det? Aku tak memanggilmu, aku hanya ingin disini, tidak mau kemana-mana, hanya disini, terserah mau bagaimana caranya, syaratnya... Det."

"Tapi.. itu tak mungkin, kau kan sudah tahu hukumnya, aturannya?"

"Hans, kau unik, kau aneh, hanya satu saja, kau yang bisa menahanku disini, bahkan warna hitam pekat di belakang kita menolakmu, menyuruhmu ke depan, tempat yang lembut, yang teduh, tapi lagi-lagi kau aneh, tak mau ke sana."

"Aku hanya ingin disini, tidak mau kemana-mana, hanya disini, terserah mau bagaimana caranya, syaratnya... bisa kan Det?"

Det garuk-garuk kepala, tidak tahu harus bagaimana. Bila meng-iyakan keinginan Hans, ia bisa saja salah, namun bila menolaknya, ia juga tak bisa memaksa atau bahkan menyeret Hans ke warna putih cerah yang memendar lembut, meski sangat terang dan teduh. Aku harus bagaimana? Gumamnya lirih, namun bergema hingga ke ujung-ujung ruang dan waktu. Bocah gila, anak edan, dikasih enak tidak mau, dihukum juga, hakimnya tidak mau, susah!

"Aku hanya ingin disini, tidak mau kemana-mana, hanya disini, terserah mau bagaimana caranya, syaratnya... Det,"

"Aku tidak minta untuk dilahirkan sebagai manusia Det, aku juga tak minta untuk dipanggil pulang aka mati lalu jadi penghuni surga Det!

"Aku hanya ingin disini, tidak mau kemana-mana, hanya disini, terserah mau bagaimana caranya, syaratnya... Det,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun