"Makasih Det"
"Buat apa?"
"Buat... ah sudahlah Det," Hans mendengus pelan, panjang, pandangannya dibuang jauh dari Det yang sejak tadi sangat tajam melihatnya. Aku hanya ingin disini, tidak mau kemana-mana, hanya disini, terserah mau bagaimana caranya, syaratnya... gumamnya pelan.
"Tapi.. itu tak mungkin, kau kan sudah tahu hukumnya, aturannya?"
"Makasih Det."
"Makasih sudah mendengar suaraku, meski aku tak bersuara."
"Ah ha ha ha, Hans Hans, kau lucu, lucu, lucu sekali ha ha ha," Det tertawa sambil beranjak berdiri, menyeka keringat yang mengucur deras. Di kejauhan dilihatnya hamparan warna putih cerah memendar lembut, meski sangat terang. Dihelanya baju panjang setengah basah agar mengenai kepala Hans, namun yang terjadi hanya lewat seperti kabut. Hal itu membuatnya kesal sehingga memaksa matanya untuk melihat ke belakang, di mana warna hitam pekat seakan menarik-narik dengan kuat, dengan suara-suara yang tak jelas...
"Kau tak pantas disini!"
"Aku juga tak mau disini!"
"Oke, fine, silakan pergi ke depan sana, cepat!"