Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

berusaha menikmati hidup dengan menulis, terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kamu Itu A, Bukan B atau C

16 Februari 2023   03:31 Diperbarui: 16 Februari 2023   03:42 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gil,  kamu itu a, bukan b atau c atau yang lain. Seperti bumi yang berputar sejak awal hingga kini, lurus, terus, tidak berbelok, tak berliku, sehingga tidak perlu jadi frustasi"

"Apa? Frustasi?"

"Iya"

"Aku tidak, aku tidak, aku tidak frustasi!"

Sruput, renyah susu panas Ta hirup lagi dengan harap agar gambaran-gambaran slide yang tadi tidak terjadi, bukan kenyataan yang sudah jadi, kekeliruan yang membuat dunianya jadi....

"Sekarang apalagi? Semua sudah bukan milik ibu lagi!"

"Gil, semua itu aku korbankan demi sekolah kamu, harusnya kamu sudah menjadi seperti yang kuingini!" Ta menggerakkan tangannya, menjangkau gambaran rumah, kebun, harta benda yang bergerak cepat bersama angin dari jendela.

"Kau ingini kan, bukan ku ingini kan?" sahut Gil sambil berlari

Harusnya... kamu itu a, bukan b atau c atau yang lain. Seperti bumi yang berputar sejak awal hingga kini, lurus, terus, tidak berbelok, tak berliku, sehingga tidak perlu jadi frustasi. Lihat itu uban, tak ubahnya seperti rentetan kejadian belokan, liukan yang terdokumentasi. Harusnya kamu itu... harusnya kamu itu...

"Ibu, ibu, sudah ya bu, menulisnya dilanjut nanti, sekarang makan yuk?"

"Ah kau Na, iya, kalau kau yang bicara aku tak bisa menolaknya," Ta kehilangan slide-slide masa. Kenangan bersama putri satu-satunya menghambur, berbaur dengan bau-bau makanan sehat pagi hari, selalu setiap hari, bersama seorang perawat yang berlaku lembut yang jadi penghiburnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun