Mohon tunggu...
Anjani Eki
Anjani Eki Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Fiksi

Penikmat Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayangan Dunia Tanpa Suara

19 Agustus 2016   09:27 Diperbarui: 19 Agustus 2016   09:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada ketenangan dalam mata Tito. Nyaman. Bayangan itu memang ada dalam dirinya. Tapi gadis itu jatuh hati seutuhnya. Bukan embel-embel karena mirip ayah. Apalagi mencari bayangan ayah dalam diri pelukis itu.

***

Seorang laki-laki sedang duduk. Di ruangan besar penuh dengan kanvas. Mencampur warna merah dan biru. Menuang sedikit air. Menyatukan dengan kuas nomer empat. Ukuran sedang. Cukup untuk membuat siluet wajah gadis yang dikaguminya. Jari- jari berkelok membuat garis dengan tegas.Tidak sedikitpun ada keraguan. Dunianya sepi. Tanpa suara.

Rania berjalan mendekati laki-laki itu. Perlahan berdiri disampingnya. Tito tersenyum menatap Rania. Meletakkan kuas di atas meja. Diangkat kedua tangan. Merangkai huruf dengan jari-jari. Mengucapkan "Apa kabar cantik ?" dalam bahasa isyarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun