Pola ini juga dianggap mirip dengan pola taking bath, hanya saja yang memberdakan karena pol aini dilakukan pada kondisi perusahaan mengalami keuntungan profit yang sangat tinggi. Maka manager akan melakukan penghapusan dari beberapa pos pos laporan keuangan dengan harapan agar tidak mendatangkan perhatian dari pihak yang berkepentingan. Selain itu penghapusan ini juga bertujuan untuk meminimalisir nilai Return on Asset (ROA) agar sesuai dengan target yang dikehendaki.
- Income Maximazation
Pola ini dilakukan dengan mengubah pos pos laporan keuangan dengan tujuan untuk memaksilkan laba perusahaan agar memperoleh keuntungan yang lebih besar, namun keuntungan ini sendiri masih berada dibawah rentang atas ketentuan yang telah ditetapkan.
- Income Smoothing
Pola ini memiliki arti menyamaratakan laba perusahaan dengan sengaja untuk membuat tingkat laba menjadi lebih baik tanpa adanya fluktuasi perusahaan secara signifikan. Selain itu Income Smoothing juga difungsikan untuk mengurangi adanya laba yang abnormal / diluar target perusahaan karena akan sangat berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan pada perusahaan.
- Timing Revenue & Expense Recognition
Pola ini dilakukan saat terjadi pengakuan pendapatan (timing revenue) dan pengakuan biaya (expense recognition). Dalam prinsip pengakuan pendapatan berarti perusahaan harus mengakui pendapatan pada saat pendapatan telah direalisasikan serta pada saat telah diterima / Â didapatkan. Sedangkan prinsip pengakuan biaya yaitu pada saat yang sama bahwa setiap pendapatan yang terkait dengan biaya-biaya juga diakui. Pelaku creative accouting biasanya memanfaatkan timing pada saat pengakuan kedua pos akun ini.
Setelah mengetahui lebih dalam mengenai Creative Accounting harapan saya bagi para pembaca maupun pihak yang berkaitan dengan managemen perusahaan mampu menggunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk tujuan yang lebih baik.Â
Tentunya penggunaan metode creative accounting tidak selalu untuk hal hal yang buruk, seperti misalnya memperbaiki sedikit laporan keuangan yang diperlukan untuk kepentingan tertentu namun masih dalam konteks yang wajar sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi pihak manapun. Namun alangkah lebih baiknya melakukan penyusunan laporan keuangan dengan acuan standar akuntansi yang tersedia, sehingga kitab isa memaksimalkan tujuan laporan keuangan dengan pendekatan yang sah dan sesuai dengan standar tubuh.
Misni Widya Pratiwi
Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Dosen Pengampu : Ibu Sri Dewi Wahyundaru, SE,MSi,Ak,CA,ASEANCPA,CRP