Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Detoks Digital Dengan Dumb Phone, Tren Baru di Eropa dan Amerika

5 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 5 Januari 2025   11:40 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tren penggunaan dumb phone ini dipicu oleh kekhawatiran akan dampak negatif dari penggunaan smartphone yang berlebihan. 

Sebuah survei menunjukkan bahwa anak-anak berusia 5-7 tahun sudah memiliki smartphone. 

Fenomena ini memunculkan keprihatinan, terutama karena penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti:

  • Depresi

  • Kecemasan

  • Stres

Perasaan untuk selalu terkoneksi dengan media sosial membuat banyak pengguna smartphone merasa tertekan. 

Ditambah lagi, adanya fenomena FOMO (Fear of Missing Out), yaitu rasa takut ketinggalan informasi atau tren terbaru di media sosial, semakin memperburuk kondisi ini. 

Ketergantungan pada notifikasi dan aplikasi media sosial menciptakan pola pikir bahwa kita harus selalu "aktif" secara online, sehingga sulit untuk beristirahat secara mental.

Selain itu, dampak negatif dari screen time yang berlebihan juga mulai menjadi perhatian. 

Mata yang lelah, gangguan tidur, dan kurangnya interaksi sosial secara langsung adalah beberapa efek samping dari penggunaan smartphone yang tidak terkontrol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun