Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Laki-laki Tidak Bercerita, Stereotip Maskulinitas dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

25 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 25 Desember 2024   09:14 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi laki-laki tidak bercerita (sumber:freepik/freepik)

Pangeran William juga menjadi salah satu tokoh yang berbicara tentang pentingnya kesehatan mental, bersama dengan sejumlah pemain sepak bola terkenal.

Langkah-langkah ini penting karena menciptakan ruang aman bagi laki-laki lain untuk mulai bercerita. 

Ketika tokoh-tokoh publik menunjukkan bahwa berbicara tentang kesehatan mental bukanlah tanda kelemahan, masyarakat perlahan mulai mengubah pandangan mereka.

Menormalisasi Emosi pada Laki-Laki

Untuk mengubah stigma ini, perlu ada upaya kolektif dari berbagai pihak, termasuk keluarga, institusi pendidikan, dan media. 

Orang tua, misalnya, dapat mulai mengajarkan anak laki-laki mereka bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih, takut, atau cemas. 

Pendidikan yang inklusif juga dapat membantu anak-anak memahami bahwa emosi adalah bagian alami dari kehidupan, terlepas dari gender.

Media juga memegang peranan penting. Konten-konten yang menggambarkan laki-laki sebagai individu yang rentan tetapi tetap kuat secara emosional dapat membantu menormalkan ekspresi emosi pada laki-laki. 

Selain itu, kampanye kesehatan mental yang ditujukan khusus untuk laki-laki, seperti "Movember", telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.

Kesimpulan

Budaya "laki-laki tidak bercerita" adalah hasil dari stereotip gender yang sudah mengakar dalam masyarakat. Namun, budaya ini tidak boleh terus dilanggengkan. 

Laki-laki, sama seperti perempuan, memiliki hak untuk mengekspresikan emosi mereka, mencari bantuan, dan mendapatkan dukungan. 

Bercerita bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah berani untuk menghadapi tantangan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun