Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Orang Miskin Kadang Gampang Tersinggung?

15 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   11:21 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seseorang dari komunitas mereka berhasil keluar dari kemiskinan dan menunjukkan bagaimana menerima kritik bisa menjadi langkah awal untuk berkembang, ini bisa memberikan inspirasi nyata bagi orang lain.

Belajar dari Empati

Setelah memahami berbagai faktor yang memengaruhi, kita perlu mengubah cara pandang kita terhadap mereka yang mudah tersinggung. 

Daripada menghakimi, kita harus mencoba melihat dari sudut pandang mereka.

Empati adalah langkah awal. Kita harus menyadari bahwa reaksi mereka yang defensif adalah hasil dari lingkungan, pendidikan, dan sistem sosial yang tidak mendukung mereka. 

Perubahan tidak bisa terjadi secara instan, tetapi langkah kecil yang konsisten bisa memberikan dampak besar.

Misalnya, alih-alih memberikan kritik secara langsung, cobalah untuk memulai dengan mendengarkan. 

Tanyakan apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka rasakan sebelum memberikan masukan. Dengan cara ini, mereka akan merasa dihargai dan lebih terbuka untuk menerima saran.

Kesimpulan

Kemiskinan adalah masalah yang kompleks, melibatkan banyak faktor mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga sistem sosial yang tidak mendukung. 

Ketika seseorang mudah tersinggung, itu sering kali merupakan hasil dari akumulasi tekanan hidup yang mereka alami selama bertahun-tahun.

Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya memahami tetapi juga membantu menciptakan solusi nyata. 

Dengan empati, pendidikan, dan kehadiran role model yang positif, kita bisa membantu mengubah pola pikir defensif menjadi pola pikir yang lebih terbuka dan produktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun