Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Multitasking, Apakah Benar-Benar Membuat Kita Lebih Produktif?

30 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 30 Oktober 2024   06:09 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi multitasking. sumber: freepik.es

Penting untuk memahami perbedaan antara multitasking dan task switching. 

Multitasking melibatkan penggabungan dua tugas atau lebih dalam satu waktu, sedangkan task switching adalah proses berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya dalam waktu yang singkat. 

Task switching memungkinkan kita untuk memprioritaskan tugas yang paling penting, sehingga bisa lebih efisien dalam bekerja. Namun, jika dilakukan terlalu sering, task switching pun bisa mengakibatkan kelelahan mental yang serupa dengan multitasking.

Task switching yang berlebihan menguras energi dan fokus kita, yang dalam jangka panjang dapat menurunkan kemampuan kita untuk konsentrasi penuh pada satu tugas. 

Oleh karena itu, daripada terus berpindah-pindah, lebih baik menyelesaikan satu tugas sepenuhnya sebelum beralih ke tugas berikutnya.

Bagaimana Menghindari Multitasking dan Meningkatkan Fokus

Jika kita ingin meningkatkan produktivitas tanpa harus multitasking, berikut beberapa strategi yang dapat dicoba:

  1. Tetapkan Prioritas Harian
    Cobalah memulai hari dengan menetapkan prioritas yang jelas. Pilih tugas yang paling penting dan buatlah daftar tujuan harian yang ingin Anda capai. Dengan begitu, Anda bisa tetap fokus tanpa tergoda untuk berpindah-pindah antara banyak tugas.

  2. Batasi Gangguan Digital
    Notifikasi yang masuk terus-menerus bisa sangat mengganggu fokus. Atur waktu khusus untuk memeriksa email dan media sosial, serta matikan notifikasi saat sedang fokus pada pekerjaan yang memerlukan konsentrasi tinggi. Beberapa perusahaan besar bahkan menerapkan "quiet hours," yaitu periode waktu tertentu di mana karyawan dibebaskan dari email dan notifikasi agar bisa fokus pada pekerjaan.

  3. Lakukan Teknik Pomodoro
    Teknik Pomodoro adalah cara efektif untuk meningkatkan fokus dengan cara bekerja selama 25 menit, diikuti dengan istirahat singkat selama 5 menit. Setelah empat sesi, beristirahatlah selama 15--30 menit. Metode ini memungkinkan Anda fokus pada satu tugas dalam waktu singkat, sekaligus memberikan jeda bagi otak untuk beristirahat.

  4. Manfaatkan Visualisasi Tujuan
    Sebelum memulai tugas, bayangkan apa yang ingin Anda capai pada akhir hari. Visualisasi ini bisa menjadi panduan agar tetap berada di jalur meskipun ada gangguan yang muncul. Selain itu, membayangkan hasil yang ingin dicapai bisa memotivasi Anda untuk tetap fokus dan tidak mudah terganggu oleh hal-hal kecil.

  5. Beristirahat Secara Teratur
    Otak kita seperti otot yang membutuhkan istirahat setelah bekerja keras. Jangan ragu untuk mengambil jeda sejenak, terutama setelah menyelesaikan tugas yang rumit atau membutuhkan konsentrasi tinggi. Istirahat ini akan membantu otak memulihkan diri dan siap untuk tugas berikutnya.

Kesimpulan: Produktif Tanpa Multitasking

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun