Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tentara Siber, Masa Depan Pertahanan Digital Indonesia

11 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 11 Oktober 2024   06:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengatasi tantangan ini, salah satu solusi yang diusulkan adalah melibatkan kalangan sipil dalam pembentukan tentara siber. 

Sipil yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi dan keamanan siber dapat direkrut untuk bekerja sama dengan militer. 

Tidak hanya itu, mereka yang direkrut akan diberikan pangkat tituler oleh TNI, mirip dengan apa yang pernah terjadi pada beberapa tokoh terkenal, seperti Deddy Corbuzier, yang menerima pangkat tituler sebagai Letnan Kolonel dari TNI AD.

Pemberian pangkat tituler ini bukan hanya sebuah penghormatan, tetapi juga pengakuan atas peran penting yang bisa dimainkan oleh sipil dalam memperkuat pertahanan siber negara. 

Kalangan sipil memiliki keahlian teknis yang dibutuhkan untuk mengembangkan strategi pertahanan siber, mulai dari melacak serangan hingga melindungi sistem jaringan yang vital.

Contoh dari Negara Lain: Belajar dari Singapura

Indonesia bisa belajar dari negara-negara lain yang sudah lebih dulu membentuk pasukan siber mereka. 

Salah satu contoh terbaik adalah Singapura, negara kecil yang sudah dikenal dengan kecanggihan teknologinya. 

Singapura memiliki Digital and Intelligence Service (DIS), yang sejajar dengan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. 

DIS bertanggung jawab atas semua aspek yang berkaitan dengan intelijen digital dan pertahanan siber negara tersebut.

Apa yang membuat Singapura berhasil dalam mengembangkan unit ini adalah pendekatan yang holistik dan terintegrasi. 

DIS tidak hanya beroperasi sebagai entitas militer, tetapi juga menjalin kemitraan dengan universitas, lembaga pemerintah, serta industri swasta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun