Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tentara Siber, Masa Depan Pertahanan Digital Indonesia

11 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 11 Oktober 2024   06:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedaulatan siber mencakup tiga aspek utama, yaitu:

  1. Infrastruktur Digital: Menjaga keandalan dan keamanan sistem teknologi informasi negara dari ancaman serangan siber, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
  2. Perlindungan Data: Menjamin privasi dan keamanan data pribadi serta data institusi negara agar tidak mudah diretas atau disalahgunakan.
  3. Pengendalian Konten: Mengontrol dan memoderasi konten yang beredar di dunia maya, terutama yang berkaitan dengan hoaks, propaganda, dan konten yang dapat membahayakan stabilitas nasional.

Dengan ancaman-ancaman tersebut, kebutuhan untuk melindungi kedaulatan siber Indonesia semakin mendesak. Di sinilah peran tentara siber menjadi relevan.

Tentara Siber: Kombinasi Militer dan Teknologi

Tentara siber, secara konseptual, akan berbeda dari pasukan militer konvensional. 

Mereka tidak akan bertempur dengan senjata api atau di medan perang fisik, melainkan menggunakan komputer, perangkat lunak canggih, dan akses ke jaringan internet untuk menyerang atau melindungi sistem informasi negara. 

Gagasan pembentukan pasukan siber ini mendapatkan dukungan langsung dari Presiden Jokowi, yang menginginkan agar TNI segera membentuk unit ini, terutama di era kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah: apakah TNI sudah siap untuk mengadopsi teknologi canggih ini dan membangun pasukan siber yang andal? 

Melatih tentara dalam penggunaan senjata dan taktik militer mungkin sudah menjadi keahlian TNI, tetapi dunia siber memerlukan keahlian yang berbeda. 

Ini bukan hanya tentang kemampuan untuk mengoperasikan perangkat keras, tetapi juga tentang memahami dan mengantisipasi ancaman yang terus berkembang di dunia maya.

Tantangan Pengembangan Tentara Siber di Indonesia

Salah satu tantangan terbesar dalam pembentukan tentara siber adalah kompetensi teknologi. 

Kalangan militer yang selama ini berfokus pada peperangan konvensional harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang bergerak sangat cepat. 

Dunia siber adalah ranah yang kompleks dan terus berubah, sehingga memerlukan sumber daya manusia yang paham dan terlatih dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun