Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tentara Siber, Masa Depan Pertahanan Digital Indonesia

11 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 11 Oktober 2024   06:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembentukan pasukan siber bukanlah ide baru di Indonesia. Gagasan ini sudah beberapa kali diusulkan oleh berbagai pejabat tinggi negara. 

Salah satu tokoh yang mendukung penuh pembentukan pasukan ini adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo, yang akrab dipanggil Bamsoet. 

Dalam beberapa kesempatan, Bamsoet menyatakan bahwa TNI membutuhkan matra keempat, yaitu pasukan siber, untuk melindungi kedaulatan siber Indonesia.

Presiden Jokowi juga memberikan dukungan untuk pembentukan tentara siber ini. Ia bahkan mengusulkan agar inisiatif tersebut mulai dikembangkan pada masa kepemimpinan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. 

Ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap ancaman siber kini semakin menjadi prioritas dalam strategi pertahanan nasional Indonesia.

Mengapa Kedaulatan Siber Menjadi Penting?

Perkembangan dunia digital tidak hanya membawa manfaat besar dalam hal ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan, tetapi juga menyajikan tantangan besar dalam bentuk ancaman siber. 

Serangan siber bukanlah fenomena baru, dan Indonesia sudah sering menjadi korban peretasan skala besar. 

Serangan ini bukan hanya mencuri data pribadi warga negara, tetapi juga menyasar institusi vital, seperti kementerian, perusahaan BUMN, dan infrastruktur penting lainnya.

Contoh nyata dari ancaman siber ini adalah beberapa kali kebocoran data besar-besaran yang terjadi di Indonesia, seperti bocornya data e-KTP, data kesehatan, hingga data milik lembaga-lembaga pemerintah. 

Data yang dicuri sering kali dijual di pasar gelap, menyebabkan kerugian besar, baik bagi negara maupun masyarakat. 

Oleh karena itu, menjaga kedaulatan siber tidak kalah pentingnya dengan menjaga kedaulatan fisik di darat, laut, dan udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun