Menurut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, kondisi ekonomi global dan tekanan harga dalam negeri memperburuk angka pengangguran di berbagai sektor.Â
PHK besar-besaran ini semakin memperburuk kondisi ekonomi, karena banyak orang kehilangan pendapatan dan kesulitan mencari pekerjaan baru.
4. Risiko Kredit Macet bagi Pemilik Usaha
Deflasi meningkatkan risiko kredit macet, terutama bagi para pemilik usaha. Penurunan pendapatan membuat mereka kesulitan membayar cicilan kredit usaha maupun pribadi.Â
Banyak UMKM yang terjerat utang karena pendapatan mereka turun drastis sementara kewajiban pembayaran kredit tetap berjalan.
5. Penarikan Modal oleh Investor
Investor cenderung menarik modal mereka saat melihat aktivitas bisnis yang melambat dan laba perusahaan yang menurun.Â
Hal ini memperburuk kondisi ekonomi karena modal yang seharusnya menggerakkan bisnis menjadi hilang. Sektor manufaktur dan teknologi menjadi sektor yang paling rentan terhadap dampak deflasi.
6. Pendapatan Negara Menurun
Deflasi juga mempengaruhi pendapatan negara. Saat harga barang turun dan omset perusahaan menurun, pajak yang dibayarkan perusahaan juga ikut berkurang.Â
Ini mempengaruhi anggaran negara, karena pajak merupakan salah satu sumber utama pendapatan pemerintah.
7. Potensi Resesi Ekonomi
Jika deflasi berlanjut, ekonomi negara bisa masuk ke dalam resesi.Â
Ketika harga terus turun, masyarakat cenderung menunda pembelian, sehingga permintaan turun, produksi berkurang, dan angka pengangguran meningkat.Â
Semua ini menciptakan siklus buruk yang berisiko mendorong negara ke dalam krisis ekonomi.