Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Viral "Marriage is Scary": Mengapa Banyak Wanita Takut Menikah?

3 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 3 Oktober 2024   06:03 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini memperkuat stigma bahwa hubungan dengan mertua bisa menjadi salah satu sumber masalah dalam pernikahan.

4. Pasangan yang Berubah Setelah Menikah

Fenomena yang disebut sebagai "Green Flag saat Pacaran, Red Flag saat Menikah" juga menjadi bagian dari alasan mengapa banyak wanita takut menikah. 

Beberapa orang merasa bahwa pasangan mereka menunjukkan sifat-sifat positif selama masa pacaran, tetapi setelah menikah, sifat-sifat negatif pasangan mulai terlihat. 

Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa setelah menikah, pasangan akan berubah menjadi orang yang berbeda dan tidak sesuai dengan ekspektasi.

Ketakutan ini bukan hanya tentang perubahan sikap, tetapi juga perubahan dalam komitmen dan tanggung jawab. 

Wanita khawatir bahwa pasangan yang sebelumnya penuh perhatian dan peduli bisa berubah menjadi acuh tak acuh atau bahkan abusive setelah memasuki kehidupan pernikahan.

Data Pernikahan di Indonesia: Tren Penurunan Jumlah Pernikahan

Selain ketakutan-ketakutan pribadi yang diungkapkan dalam tren "Marriage is Scary", data statistik juga mendukung fenomena ini. 

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat penurunan signifikan dalam jumlah pernikahan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. 

Menurut Statistik Indonesia 2024, jumlah pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang cukup drastis, terutama dalam tiga tahun terakhir.

Penurunan Angka Pernikahan

Penurunan paling tajam terjadi antara tahun 2021 hingga 2023, dengan penurunan sebanyak dua juta pernikahan. Penurunan ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, tetapi di hampir seluruh daerah di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh penurunan di berbagai wilayah:

  • DKI Jakarta: Penurunan sebanyak 4.000 pernikahan
  • Jawa Barat: Penurunan sebesar 29.000 pernikahan
  • Jawa Tengah: Penurunan sebesar 21.000 pernikahan
  • Jawa Timur: Penurunan sebesar 1.000 pernikahan

Data ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang, khususnya di wilayah padat penduduk, yang memilih untuk menunda atau bahkan menghindari pernikahan.

Tren Pernikahan dalam Enam Tahun Terakhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun