Ketakutan ini diperparah oleh pengalaman orang lain yang mengalami perselingkuhan, baik di dunia nyata maupun melalui cerita yang tersebar secara viral.
Kasus perselingkuhan bukan hanya merusak kepercayaan dalam hubungan, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional pasangan yang dikhianati.Â
Dengan munculnya banyak kisah tragis ini, tidak heran jika perselingkuhan menjadi salah satu ketakutan utama yang membuat banyak wanita berpikir ulang untuk menikah.
2. Pasangan yang Tidak Membantu Pekerjaan Rumah
Ketakutan lain yang sering diungkapkan dalam tren ini adalah ketidakseimbangan dalam pembagian peran rumah tangga.Â
Banyak wanita merasa khawatir bahwa setelah menikah, beban pekerjaan rumah akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka.Â
Di beberapa budaya, terutama di Indonesia, ada anggapan bahwa pekerjaan rumah adalah "tugas wanita", meskipun saat ini banyak wanita juga bekerja di luar rumah.
Ketidakseimbangan ini menciptakan tekanan tambahan bagi wanita yang harus menjalankan peran ganda sebagai pencari nafkah dan pengurus rumah.Â
Ketakutan ini semakin diperkuat oleh pengalaman banyak orang yang melihat bagaimana orang tua mereka, terutama ibu, harus menanggung beban rumah tangga sendiri tanpa banyak bantuan dari suami.
3. Hubungan yang Buruk dengan Mertua
Salah satu ketakutan yang juga banyak diungkapkan oleh wanita adalah kekhawatiran terhadap hubungan dengan mertua, terutama ibu mertua.Â
Dalam banyak kasus, hubungan yang kurang baik dengan mertua dapat menyebabkan stres dalam pernikahan. Wanita takut jika mertua tidak menyukai mereka atau sering menyalahkan mereka dalam berbagai situasi.
Kisah-kisah tentang menantu yang disalahkan atau direndahkan oleh mertua kerap menjadi bahan pembicaraan di media sosial.Â