Jika memungkinkan, cobalah untuk berhubungan langsung dengan kontak dalam perusahaan untuk menanyakan status lowongan. Ini bisa membantu Anda mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apakah posisi tersebut benar-benar ada atau hanya iklan yang tidak valid.
4. Tetap Waspada terhadap Iklan yang Terlalu Menjanjikan
Hati-hati dengan iklan lowongan yang terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.Â
Jika tawaran pekerjaan menawarkan gaji tinggi dan manfaat yang sangat menggiurkan tanpa menjelaskan tanggung jawab pekerjaan yang jelas, ini mungkin merupakan sinyal bahwa lowongan tersebut tidak realistis atau tidak benar-benar ada.
Kesimpulan
Fenomena ghost jobs adalah salah satu contoh bagaimana praktik perekrutan dapat mempengaruhi pencari kerja dengan cara yang merugikan.Â
Meskipun ada alasan yang dapat dipahami di balik strategi ini dari sudut pandang perusahaan, dampaknya pada pencari kerja tidak bisa diabaikan.Â
Menghabiskan waktu dan energi untuk melamar pekerjaan yang tidak pernah ada, serta berpotensi merusak kepercayaan terhadap perusahaan, adalah konsekuensi nyata dari praktik ini.
Sebagai pencari kerja, penting untuk tetap waspada dan bijaksana dalam memilih lowongan yang akan dilamar.Â
Dengan melakukan riset dan memeriksa reputasi perusahaan, Anda dapat menghindari jebakan ghost jobs dan fokus pada peluang yang lebih nyata dan bermanfaat.Â
Fenomena ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia kerja yang terus berkembang, tidak semua yang tampak nyata benar-benar ada, dan pemahaman yang baik tentang praktik perekrutan bisa membuat perbedaan besar dalam perjalanan karier Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H