Ketika dana atau kebutuhan akhirnya ada, mereka sudah memiliki kumpulan kandidat yang telah memohon dan bisa langsung dihubungi.Â
Ini membantu perusahaan menghemat waktu dan sumber daya dalam proses perekrutan yang sebenarnya.
3. Membangun Bank Data Kandidat
Beberapa perusahaan menggunakan ghost jobs sebagai cara untuk membangun database kandidat yang potensial.Â
Dalam hal ini, lowongan yang diposting mungkin tidak dimaksudkan untuk diisi segera tetapi lebih untuk mengumpulkan resume dari calon-calon yang berkualitas.Â
Dengan cara ini, perusahaan dapat memiliki akses cepat ke kandidat yang sesuai ketika kebutuhan perekrutan yang sebenarnya muncul.
Ini adalah strategi yang mungkin berguna bagi perusahaan yang sering memerlukan perekrutan untuk posisi tertentu.Â
Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi atau layanan profesional mungkin memiliki kebutuhan perekrutan yang tidak terduga.Â
Dengan memiliki database kandidat yang siap, mereka bisa dengan cepat menemukan dan menghubungi orang-orang yang telah menunjukkan minat pada posisi tersebut sebelumnya.
Dampak Ghost Jobs pada Pencari Kerja
Fenomena ghost jobs tentu memiliki dampak yang signifikan pada pencari kerja. Beberapa masalah utama yang muncul akibat praktik ini adalah sebagai berikut:
1. Menghabiskan Waktu dan Energi
Melamar pekerjaan memerlukan waktu dan usaha. Dari menulis surat lamaran hingga menyesuaikan resume, pencari kerja sering kali menghabiskan banyak waktu untuk setiap aplikasi.Â
Ketika mereka melamar ghost jobs, waktu dan energi ini bisa terbuang sia-sia. Mengajukan lamaran untuk posisi yang tidak benar-benar ada tidak hanya membuat frustrasi tetapi juga mengalihkan fokus dari peluang nyata lainnya.