Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dilema Eksistensial: Mengapa Hidup yang Sempurna Bisa Menghadirkan Rasa Hampa?

26 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 26 Agustus 2024   06:02 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perasaan hampa ini bisa muncul meskipun seseorang memiliki segala sesuatu yang mereka inginkan secara materi. 

Hal ini mengindikasikan bahwa kebahagiaan dan kepuasan tidak selalu berbanding lurus dengan pencapaian atau kepemilikan. 

Perasaan ini mungkin menunjukkan bahwa kekosongan bisa datang dari berbagai sumber yang tidak selalu terkait dengan penderitaan fisik atau kekurangan materi.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kekosongan

1. Kelelahan Fisik dan Mental

Salah satu penyebab perasaan hampa adalah kelelahan fisik dan mental. 

Kurang tidur, stres yang berkepanjangan, atau kelelahan akibat pekerjaan yang menuntut dapat mempengaruhi energi dan semangat kita. 

Misalnya, seseorang yang menjalani pekerjaan penuh waktu dan juga bekerja freelance mungkin merasa sangat lelah, hingga aktivitas sehari-hari terasa monoton dan tidak bergairah. 

Jika kamu merasa hidupmu menjadi datar dan tanpa gairah, pertanyaan penting yang perlu diajukan adalah apakah kamu membutuhkan dukungan dari orang sekitar? 

Apakah pekerjaanmu terlalu menuntut dan apakah ini saatnya untuk membuat keputusan besar tentang karier atau kehidupan pribadi?

Berhenti atau membuat perubahan dalam hidup tidak harus dianggap sebagai tanda kelemahan. Sebaliknya, ini bisa menjadi pengakuan bahwa kita memiliki batasan sebagai manusia. 

Mengambil waktu untuk istirahat atau membuat perubahan yang diperlukan bisa membantu mengatasi perasaan hampa dan memberikan ruang untuk pemulihan dan refleksi.

2. Hilangnya Tujuan

Tujuan memberikan arah dan makna dalam hidup. Ketika seseorang berhasil mencapai tujuan besar---seperti mencapai kesuksesan dalam karier atau memenuhi ambisi pribadi---mereka mungkin mengalami perasaan hampa setelah pencapaian tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun