Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dilema Eksistensial: Mengapa Hidup yang Sempurna Bisa Menghadirkan Rasa Hampa?

26 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 26 Agustus 2024   06:02 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan yang sering kali kita lihat, seseorang bisa tampak memiliki segalanya, kekayaan melimpah, keluarga yang harmonis, dan berbagai kemewahan materi lainnya. 

Namun, di balik fasad kesuksesan ini, banyak orang merasa hampa dan tidak puas. 

Fenomena ini sering disebut sebagai dilema eksistensial atau krisis paruh baya. 

Dalam pandangan filsuf dan psikolog, hal ini menggarisbawahi kompleksitas pengalaman manusia di luar penampilan luar yang tampak sempurna.

Kesuksesan yang Tidak Membawa Kebahagiaan

Kekosongan yang dirasakan seseorang meskipun hidup mereka terlihat bahagia dan berkecukupan bisa menjadi misteri yang membingungkan. 

Salah satu metafora yang membantu menjelaskan perasaan ini adalah dengan membayangkan diri kita berada di dalam pesawat yang menuju tujuan yang sangat kita dambakan. 

Ini bisa berupa liburan impian, reuni dengan teman lama, atau perjalanan ke tempat yang selalu kita idamkan. 

Namun, saat pesawat hampir mendarat, kita mendapati bahwa pesawat tidak bisa turun. 

Kita terjebak di udara, tidak bisa melanjutkan perjalanan ke tujuan yang diinginkan, dan juga tidak bisa kembali ke tempat asal. 

Perasaan ini mencerminkan betapa kehilangan kendali dan tidak bisa mencapai tujuan yang kita harapkan dapat menimbulkan perasaan hampa yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun