Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Hidup Terasa Monoton di Usia Paruh Baya? Ini Penjelasannya

25 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 25 Agustus 2024   12:38 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hidup yang monoton. sumber: freepik

Bahkan, lingkungan yang pernah dianggap sebagai tempat tinggal ideal mulai terasa mengekang.

Fenomena ini sering disebut sebagai mid-life crisis atau krisis paruh baya, sebuah istilah yang menggambarkan perasaan terjebak, kebingungan, dan bahkan depresi yang dialami banyak orang di usia paruh baya. 

Krisis ini bukan hanya tentang keinginan untuk mengejar hal-hal yang telah hilang atau belum dicapai, tetapi juga tentang perasaan kehilangan arah dan makna dalam hidup. 

Tidak sedikit orang yang merasa bahwa hidup mereka menjadi gitu-gitu aja atau stagnan, tanpa banyak perubahan atau tantangan baru.

Adaptasi Psikologis dan Kebosanan Hidup

Untuk memahami mengapa kebosanan ini muncul, kita perlu melihat bagaimana otak manusia berfungsi. Otak kita dirancang untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. 

Adaptasi ini adalah mekanisme bertahan hidup yang penting. Sebagai contoh, bayangkan Anda masuk ke dalam ruangan yang penuh asap rokok. 

Pada awalnya, bau itu sangat menyengat dan mengganggu, tetapi setelah beberapa waktu, Anda mungkin tidak lagi bisa mencium baunya. 

Ini adalah bentuk adaptasi sensoris, di mana otak kita berusaha untuk memfilter gangguan yang sudah dikenal agar bisa fokus pada hal-hal baru yang mungkin lebih berbahaya atau menarik.

Adaptasi ini tidak hanya berlaku untuk bau atau suhu, tetapi juga pada aspek-aspek kompleks dalam hidup dan lingkungan kita. 

Ketika kita terlalu lama terjebak dalam rutinitas yang sama, otak kita mulai "mematikan" respons emosional terhadap hal-hal yang dulu membuat kita bersemangat. 

Inilah sebabnya mengapa seseorang yang telah bekerja di tempat yang sama selama bertahun-tahun mungkin merasa pekerjaan tersebut tidak lagi memberi tantangan atau kepuasan seperti dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun