Kemandirian finansial atau financial independence adalah tujuan yang diinginkan banyak orang.Â
Dalam bahasa Indonesia, kemandirian finansial menggambarkan keadaan di mana seseorang memiliki cukup kekayaan atau pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa bergantung pada pekerjaan aktif.Â
Untuk mencapai kemandirian finansial, ada dua pendekatan yang sering diperdebatkan: strategi ofensif (meningkatkan pendapatan) dan strategi defensif (mengurangi pengeluaran).Â
Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Memahami Kemandirian Finansial
Pada dasarnya, untuk mencapai kemandirian finansial, kita perlu mempertimbangkan tiga hal utama:
- Bagaimana cara menghasilkan uang.
- Bagaimana uang tersebut bisa menghasilkan lebih banyak uang.
- Berapa banyak uang yang kita butuhkan agar bisa mandiri secara finansial.
Saat kita tidak bisa lagi bekerja, kita harus memiliki sumber pendapatan yang cukup untuk menutupi pengeluaran kita.Â
Oleh karena itu, kita perlu memikirkan bagaimana cara menghasilkan pendapatan baik melalui kerja keras kita maupun melalui sumber pendapatan pasif.Â
Pendapatan pasif adalah pendapatan yang diperoleh tanpa harus bekerja secara aktif, seperti dari investasi atau bisnis yang dijalankan orang lain.
Strategi Ofensif: Meningkatkan Pendapatan
Strategi ofensif fokus pada peningkatan pendapatan, baik melalui pekerjaan maupun bisnis.Â
Pendapatan yang diperoleh dari kerja keras biasanya berasal dari pekerjaan atau bisnis, sementara pendapatan pasif bisa dihasilkan melalui investasi atau kepemilikan bisnis.Â