Kekeliruan dalam memahami realitas sosial akibat media sosial dapat memiliki konsekuensi yang serius.Â
Jika kita memiliki ekspektasi yang tidak realistis, kita mungkin akan merasa kecewa dan frustasi ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional kita.
Selain itu, ekspektasi yang tidak realistis juga dapat mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain.Â
Jika kita mengharapkan pasangan atau teman untuk memenuhi standar yang tidak realistis, kita mungkin akan sulit menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam hubungan kita.Â
Kita juga mungkin akan kehilangan kesempatan untuk menjalin hubungan yang bermakna dengan orang-orang yang tidak memenuhi standar tersebut tetapi memiliki kualitas lain yang berharga.
Mengatasi Ilusi Media Sosial
Untuk mengatasi ilusi media sosial, kita perlu lebih kritis dalam mengonsumsi konten di media sosial. Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan:
1. Memahami Bias AlgoritmaÂ
Sadari bahwa algoritma media sosial dirancang untuk menampilkan konten yang sesuai dengan minat dan perilaku kita. Hal ini bisa membuat kita terjebak dalam "eco chamber" yang memperkuat pandangan kita sendiri.Â
Cobalah untuk mengikuti akun atau sumber informasi yang memiliki sudut pandang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang suatu isu.
2. Verifikasi Informasi
Jangan langsung percaya pada informasi yang kita temukan di media sosial. Selalu verifikasi informasi tersebut dengan mencari sumber yang kredibel dan terpercaya.Â
Misalnya, jika kita melihat klaim tentang gaji atau kesuksesan tanpa pendidikan, cari data statistik atau studi yang mendukung atau menyangkal klaim tersebut.
3. Tetapkan Ekspektasi yang Realistis
Berdasarkan informasi yang telah diverifikasi, tetapkan ekspektasi yang realistis dalam hidup kita.Â