Contohnya, pada kuartal III tahun 2023, rata-rata harga rumah tapak di Jabodetabek mencapai 2,5 miliar rupiah per unit.Â
Dengan persentase uang muka sekitar 15%, calon pembeli harus menyiapkan sekitar 375 juta rupiah hanya untuk uang muka.Â
Angka ini menunjukkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh pembeli rumah di Indonesia, terutama bagi mereka yang baru memulai karier atau belum memiliki tabungan yang cukup.
Kondisi ini menyoroti masalah kesenjangan yang ada dalam akses perumahan.Â
Di DKI Jakarta, misalnya, lebih dari 50% penduduk tinggal di rumah kontrak. Sementara di daerah pedesaan, hampir 85% keluarga memiliki rumah sendiri.Â
Ini menunjukkan bahwa ketimpangan dalam akses perumahan sangat mencolok antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Menyewa vs. Membeli: Alternatif dan Tantangan
Pertanyaan penting yang sering muncul adalah apakah lebih baik menyewa daripada membeli rumah. Di Jerman, menyewa adalah pilihan yang sangat populer.Â
Hal ini disebabkan oleh perlindungan hukum yang kuat bagi penyewa, termasuk batasan terhadap kenaikan sewa dan hak-hak lain yang mendukung penyewa.Â
Selain itu, meskipun biaya sewa juga meningkat, banyak orang Jerman merasa lebih aman dan fleksibel dengan menyewa.
Namun, biaya sewa yang terus meningkat juga menjadi masalah, terutama di kota-kota besar yang menghadapi kekurangan ruang untuk pembangunan baru.Â
Birokrasi dan regulasi yang ketat sering kali menjadi penghambat bagi pengembang untuk membangun perumahan baru.Â