Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tren Pamer Harta di Media Sosial: Membedah Motivasi di Balik Pembelian Barang Branded

24 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 28 Januari 2024   17:29 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Temukan brand yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan pribadi. Jangan hanya membeli karena mereknya terkenal, tapi juga karena barang tersebut memiliki kualitas yang sesuai dengan ekspektasi.

Kesimpulan: Menggali Kesenangan dan Pemahaman dalam Membeli Barang Branded

Dalam dunia yang terus berkembang ini, fenomena pamer harta dan kecenderungan membeli barang mahal di media sosial tidak dapat dihindari. 

Namun, penting bagi setiap individu untuk memahami alasan di balik pembelian tersebut dan menjalani proses eksplorasi dengan bijak.

Membeli barang mahal bukanlah masalah jika dilakukan dengan penuh pemahaman dan rasio keuangan yang sehat. 

Melalui pengalaman membeli barang mewah, seseorang dapat menemukan nilai dan karakter diri mereka, serta menghindari jebakan norak yang sering dikaitkan dengan OKB.

Dengan menjadikan investasi sebagai prioritas utama, melibatkan dana darurat atau dana invest cadangan, menjaga rasio finansial dan kesehatan tabungan, menghindari ikut-ikutan, dan menemukan nilai yang sesuai, seseorang dapat membeli barang mahal dengan bijak. 

Artinya, pengalaman membeli barang mewah bukan hanya sekadar pamer, tetapi juga sebuah perjalanan untuk mengeksplorasi diri dan menghargai nilai sesungguhnya dari barang yang dimiliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun